Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - Industri pembuatan kapal nelayan tradisional berkembang di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh.

Kegiatan pembuatan kapal nelayan tradisional tersebut, terlihat di beberapa tempat di wilayah pesisir pantai dalam wilayah Kota Lhokseumawe, mulai di pesisir Pusong, Pantai Ujong Blang dan juga di Jambo Timu.

"Di Lhokseumawe sendiri ada beberapa tempat yang mengerjakan pembuatan kapal nelayan secara tradisional. Baik di Pusong, sekitar pantai Ujong Blang dan juga di Jambo Timu, Kecamatan Blang Mangat," ungkap Asmadi Kepala Unit Pelayana Teknis (UPT) Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Pusong, Lhokseumawe, Senin.

Sebutnya, pembuatan kapal nelayan yang dikerjakan secara tradisional tersebut lebih banyak dilakukan disekitar area PPI Pusong, serta beragam ukuran. Mulai dari ukuran besar hingga yang berukuran kecil.

"Biasanya pembuatan kapal nelayan ini, tergantung pesanan dari pemiliknya. Baik terhadap ukuran dan lain sebagainya," ucap Asmadi.

Lanjutnya lagi, disekitar area PPI Pusong terdapat beberapa unit kapal yang sedang dikerjakan oleh para tukang. Begitu juga dengan sejumlah tempat pembuatan kapal lainnya, pasti selalu ada kegiatan pembuatan kapal.

"Jika diamati, industri pembuatan kapal tradisional ini meningkat di Lhokseumawe. Alasannya, dari waktu ke waktu ada saja kegiatan pembuatan kapal disejumlah lokasi dan juga bertambah unit yang dikerjakan," jelas Asmadi.

Sebagaimana disebutkan olehnya, kapal yang dikerjakan oleh para tukang tersebut, dioperasikan di Lhokseumawe, namun ada juga kapal pesanan dari luar Lhokseumawe. Sedangkan waktu pembuatan satu unit kapal menghabiskan waktu sampai setahun lebih. Sementara bahan baku yang digunakan adalah kayu dengan jenis tertentu.

"Masing-masing kapal yang dikerjakan tersebut rampung dengan waktu setahun atau lebih, karena tergantung dari bahan baku dan lain sebagainya. Sementara biaya pembuatan hingga mesin dan lain sebagainya satu unit kapal berkisar antara 1 hingga 3 milyar rupiah satu unit kapal," terang Kepala UPT PPI Pusong Lhokseumawe.

Pewarta: Mukhlis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018