Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - Untuk menjaga stabilitas harga komoditi cabe tetap stabil di pasaran, di Aceh perlu dibangun pabrik saus agar hasil produksi cabe petani tidak anjlok.

"Apabila sedang produksi cabai merah seperti sekarang, harganya anjlok di pasaran. Kondisi tersebut sangat disayangkan petani yang terus merugi akibat rendahnya harga jual cabe merah," ungkap Munir pedagang grosir cabe merah di Lhokseumawe.

Sebutnya, sudah sebulan lebih harga cabai merah anjlok. Bahkan harga salah satu komoditi barang kebutuhan strategis itu, bertahan dengan harga Rp 15 ribu / Kg, yang dijual pedagang kepada pembeli dipasar.

"Sementara pasokan cabe merah dari berbagai daerah produksi terus berdatangan. Seperti dari Pidie, Aceh Tengah, Bener Meriah dan Aceh Utara. Dimana saat ini di sejumlah daerah tersebut sedang panen cabe dan hampir selalu ada pasokan," ujar Munir.

Lanjutnya, melimpahnya pasokan cabe merah lokal tersebut, membuat pasaran cabe merah sangat terbatas di pasar lokal dan hanya mampu untuk konsumsi lokal saja. Sementara untuk dikirim keluar daerah seperti ke Sumatera Utara, juga tidak memungkinkan karena pasokan dari daerah setempat juga banyak, kata pedagang grosir cabe merah.

Oleh karena itu, sebagaimana dikatakan olehnya, untuk mengimbangi produksi cabe oleh petani, perlu adanya pabrik saus yang dapat menampung cabe petani di Aceh. karena setahu dirinya, di Aceh belum ada pabrik saus.

"Apabila ada investor atau pihak yang mau membuat pabrik saus di Aceh, harga cabe petani akan cenderung stabil terutama saat musim panen seperti sekarang. selain itu, kebutuhan saus juga tinggi untuk saat sekarang," jelas Munir.

Sementara untuk bahan baku cabe dipastikan akan selalu tercukupi. Karena untuk produksi cabe merah daerah yang selalu ada pasokannya berasal dari Aceh Tengah, Bener Meriah dan dari Kabupaten Pidie, pungkas pedagang cabe merah itu lagi.

Pewarta: Mukhlis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019