Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyatakan, bencana tanah longsor akibat hujan deras telah memutuskan jalan lintas nasional Bireuen-Takengon tepatnya kilometer 85 di Desa Jamur Ujung, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, Aceh.
"Bencana tanah longsor Jamur Ujung ini, terjadi kemarin (Ahad, 20/1) siang sekitar pukul 14.33 WIB, karena intensitas hujan yang tinggi," ujar Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Senin.
Ia mengatakan, hingga kini jalur tersebut belum bisa dilewati oleh kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat atau lebih, karena telah ditutup oleh petugas setempat.
Arus lalu lintas telah dialihkan ke beberapa jalur alternatif di wilayah setempat, dan ditandai pemasangan alat bagi pelintas jalan raya yang dilakukan oleh polisi lalu lintas dan petugas dari dinas perhubungan Bener Meriah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bener Meriah telah turun ke lokasi untuk memeriksa kontur tanah yang longsor memiliki kedalaman lebih dari 10 meter ke bawah.
"Untuk korban jiwa tidak ada. Yang jelas akses jalan masih belum bisa dilalui. Petugas sejak pagi kemarin telah berada di lokasi untuk melakukan penanganan," kata Dadek.
Badan Meteorologi,?Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya mencatat, terdapat 14 daerah dari total 23 kabupaten/kota di Aceh masuk dalam kategori rawan bencana alam, yakni banjir dan tanah longsor akibat tingginya curah hujan dalam beberapa tahun terakhir.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Blang Bintang, Aceh, Zakaria Ahmad menjelaskan, ke-14 daerah tersebut yakni, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Pidie, Pidie Jaya, dan Aceh Jaya.
"Belasan daerah ini rawan banjir, dan tanah longsor karena berada?di wilayah perbukitan, dan kawasan daerah aliran sungai. Jadi perlu diwaspadai hujan lebat, petir, dan banjir khususnya di daerah-daerah dataran rendah. Begitu juga untuk daerah-daerah lereng gunung, perbukitan atau pegunungan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Bencana tanah longsor Jamur Ujung ini, terjadi kemarin (Ahad, 20/1) siang sekitar pukul 14.33 WIB, karena intensitas hujan yang tinggi," ujar Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Senin.
Ia mengatakan, hingga kini jalur tersebut belum bisa dilewati oleh kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat atau lebih, karena telah ditutup oleh petugas setempat.
Arus lalu lintas telah dialihkan ke beberapa jalur alternatif di wilayah setempat, dan ditandai pemasangan alat bagi pelintas jalan raya yang dilakukan oleh polisi lalu lintas dan petugas dari dinas perhubungan Bener Meriah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bener Meriah telah turun ke lokasi untuk memeriksa kontur tanah yang longsor memiliki kedalaman lebih dari 10 meter ke bawah.
"Untuk korban jiwa tidak ada. Yang jelas akses jalan masih belum bisa dilalui. Petugas sejak pagi kemarin telah berada di lokasi untuk melakukan penanganan," kata Dadek.
Badan Meteorologi,?Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya mencatat, terdapat 14 daerah dari total 23 kabupaten/kota di Aceh masuk dalam kategori rawan bencana alam, yakni banjir dan tanah longsor akibat tingginya curah hujan dalam beberapa tahun terakhir.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Blang Bintang, Aceh, Zakaria Ahmad menjelaskan, ke-14 daerah tersebut yakni, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Pidie, Pidie Jaya, dan Aceh Jaya.
"Belasan daerah ini rawan banjir, dan tanah longsor karena berada?di wilayah perbukitan, dan kawasan daerah aliran sungai. Jadi perlu diwaspadai hujan lebat, petir, dan banjir khususnya di daerah-daerah dataran rendah. Begitu juga untuk daerah-daerah lereng gunung, perbukitan atau pegunungan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019