Suka Makmue (Antaranews Aceh) - Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya dalam tahun 2019 ini berencana mewajibkan seluruh pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di daerah itu agar berbahasa Inggris saat berada di sekolah minimal satu hari dalam sepekan.

Hal ini dimaksudkan agar pelajar dapat lebih memahami bahasa asing sebagai salah satu bahasa resmi, dan memudahkan anak didik dalam berkomunikasi nantinya.

"Kebijakan ini dilakukan agar anak didik ke depan lebih paham dan mengerti berbahasa Inggris, ini sangat penting bagi masa depan mereka nantinya. Saat ini masih dalam tahap sosialisasi," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya, Dr Harbiyah kepada Antara, Rabu (13/2).

Selama ini, sebagian besar pelajar SMP di kabupaten itu belum bisa berbicara bahasa Inggris dan sama sekali ada yang belum memahaminya.

Dengan adanya kebijakan ini, ia berharap generasi muda dapat bersaing dan berkompetisi nantinya di jenjang perguruan tinggi, dan lebih bermanfaat di masa depan.

Meski belum dilakukan secara menyeluruh, Harbiyah berharap kebijakan baru ini dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan para siswa, agar lebih mudah berbahasa asing khususnya di lingkungan sekolah selain menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari.

Di setiap sekolah nantinya juga akan dilakukan sosialisasi penggunaan bahasa Arab, seperti di penulisan nama kelas yang dipadukan dengan tiga bahasa lainnya yakni seperti bahasa Inggris, bahasa Indonesia serta bahasa Aceh.

"Kalau bahasa Arab belum kita wajibkan komunikasi, hanya pengenalasan saja seperti di setiap tulisan yang ada di lingkungan sekolah," tambahnya.

Khusus bagi peserta didik di tingkat Sekolah Dasar (SD), pihaknya akan menerapkan kebijakan komunikasi wajib berbahasa Aceh dalam satu hari selama satu pekan di sekolah.

Tak hanya itu, setiap sekolah juga wajib menggalakkan kembali permainan tradisional dengan membentuk sanggar seni dengan melibatkan para murid.

Ia berharap dengan adanya terobosan baru dalam pendidikan di Nagan Raya yang berbasis kearifan lokal, maka diharapkan generasi muda akan lebih paham dan mengerti dengan kebudayaan Aceh sebagai salah satu warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan, agar tidak punah akibat perkembangan zaman dan teknologi.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019