Sabang (Antaranews Aceh) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Sabang, Aceh, Desiana meminta pemerintah pusat memberikan tunjangan yang sama kepada guru yang mengajar di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) agar tidak menimbulkan kesenjangan.

"Saya sudah sampaikan kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk memberikan tujungan yang sama kepada guru yang mengajar di Sabang," kata Desiana di Sabang, Senin.

Dia mengaku telah menyampaikan langsung aspirasi para guru tersebut kepada Presiden RI pada kengiatan Rembuk Nasional di Jawa Barat.

"Saat Rembuk Nasional pada Selasa (12/2) saya dipanggil Bapak Presiden ke podium dan saya menyampaikan aspirasi guru mengenai tunjangan pulau terluar," ucapnya.

Selama ini yang memperoleh tunjungan pulau terluar hanya guru yang mengajar di wilayah Kecamatan Sukakarya, sementara di Kecamatan Sukajaya tidak memperoleh, jelas Kepala Disdikpora Kota Sabang.

Kota Sabang terdiri dari dua kecamatan yakni, Sukakarya dan Sukajaya. Kecamatan Sukakarya termasuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Sementara, Sukajaya tidak termasuk daerah 3T.

Kondisi ini jika tidak dicarikan solusi, bisa menjadi bumerang bagi daerah dan kita sudah sampaikan ke pemerintah pusat untuk tidak membeda-bedakan karena secara umum Sabang adalah termasuk pulau terluar paling barat Indonesia, ujarnya.

Kepala Disdikpora Kota Sabang juga mengaku telah mengusulkan langsung kepada Presiden untuk penambahan guru di pulau terluar paling barat Indonesia sesuai dengan kuota yang di butuhkan daerah.

Secara geografis Kota Sabang, Provinsi Aceh luasnya, 12.213,96 hektare, terdiri lima pulau yakni, Pulau Weh, Klah, Rubiah, Seulako dan Pulau Rondo.

Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka, Selatan berbatasan Laut Andaman, Timur Selat Malaka dan Barat berbatasan Laut Andaman.
 

Pewarta: Irman Yusuf

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019