General Manager PT Mifa Bersaudara Adi Risfandi memaparkan dan berbagi pengalamannya dalam mengelola industri pertambangan batubara Aceh pada Kuliah Umum "Perspective Marketing of Low Rank Coal" yang diselenggarakan oleh Program Studi Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dalam siaran pers yang diterima Antara di Meulaboh, Sabtu (2/3), Adi yang juga menjabat Kepala Teknik Tambang PT Mifa Bersaudara menjelaskan, industri tambang batubara di Provinsi Aceh memiliki peluang adanya permintaan pasar atas batubara kalori rendah yang ramah lingkungan (environmental friendly).

Apalagi bahan tambang jni sudah terbukti bisa dipergunakan di Industri serta memiliki potensi market untuk pasar Asia Tenggara, China, dan India.

Tantangan dalam mengelola investasi di Aceh ini bukan hanya persoalan harganya yang bersifat fluktuatif, namun juga tantangan bagaimana mendapatkan "social licence to operate" baik dari masyarakat sekitar pertambangan maupun dukungan dari pemerintah daerah.

"Kunci dalam menghadapi tantangan operasional ini adalah sinergi baik itu dengan masyarakat dan pemerintah maupun dengan seluruh pihak internal," kata Adi Risfandi.

Dalam operasionalnya, saat ini PT Mifa Bersaudara terintegrasi dalam satu Group Tiara Marga Trakindo yang bergerak dalam bidang pertambangan.

Ketua Prodi Teknik Pertambangan ITB, Ganda Marihot Simangunsong pada pertemuan yang dihadiri ratusan mahasiswa tersebut menjelaskan, pihaknya berharap penuh dengan terselenggaranya kuliah umum yang menghadirkan para praktisi seperti Adi Risfandi, yang merupakan Ketua PERHAPI Aceh ini dapat meningkatkan kompetensi para mahasiswa dan lulusan Prodi Teknik Pertambangan ITB ke depan.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019