Meulaboh (ANTARA) - Sekitar 900 meter persegi lahan gambut kering di kawasan hutan desa Kecamatan Arongan Lambalek terbakar, kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Darmawan, Jumat.

"Yang terbakar tidak begitu luas, hanya sekitar 30 x 30 meter pada satu lokasi dan informasi dari petugas kami bahwa titik api sudah padam setelah waktu shalat maghrib tadi," katanya melalui sambungan telepon kepada Antara di Meulaboh, Jum'at malam.

Ia mengatakan, petugas pemadam kebakaran bersama armada belum sempat dikerahkan ke lokasi, namun titik api sudah dilaporkan padam karena area terbakar tidak begitu luas dan bisa ditangani oleh warga setempat.

Ia menyampaikan, selama kurun waktu beberapa hari terakhir suhu udara cukup panas dan musim kemarau melanda wilayah pesisir Aceh, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bisa saja terjadi dengan berbagai faktor.

"Kemudian titik panas itu bisa terdeteksi dengan mudah sensor modis satelit disaat kondisi seperti ini. Memang betul ada kebakaran lahan dan tim kami terus memantau perkembangannya di lapangan," jelasnya.

Sementara itu Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad menyatakan, satelit menemukan tiga titik panas terdeteksi yang merupakan indikasi kebakaran hutan dan lahan berada di wilayah Aceh

Ketiga titik panas tersebut tersebar di tiga daerah, dua titik panas di antaranya berada pada wilayah Barat - Selatan, seperti Aceh Barat, di Kecamatan Arongan Lambaek, dan Nagan Raya, di Kecamatan Darul Makmur.

Sedangkan satu titik panas terdapat di wilayah Tengah yang merupakan penghasil tanaman kopi baik jenis Arabika maupun Robusta dengan kualitas ekspor, yakni Aceh Tengah terpantau di Kecamatan Bebesan.
 

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019