Pemerintah Kota Banda Aceh akan mengintensifkan budi daya tiram modern guna meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir di ibu kota Provinsi Aceh.

Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman di Banda Aceh, Selasa, mengatakan, budi daya tersebut mengadopsi cara petani tiram Jepang.

"Dengan budi daya modern ini, petani tiram tidak perlu lagi masuk dan berendam di air mencari tiram. Hasil produksinya juga meningkat lebih tiga kali lipat," kata Aminullah.

Sebelumnya, sebut Wali Kota, pemerintah kota sudah mencoba budi daya tiram Gampong Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh. Hasil layak untuk dikembangkan secara intensif.

Menurut Aminullah, budi daya tiram dengan cara modern terinspirasi setelah diri bertemu dengan sejumlah wanita petani tiram. Saat itu mereka menyampaikan bagaimana mereka petani tiram tidak perlu berendam lagi.

Dari pertemuan itu, Aminullah melakukan studi banding ke Jepang melihat bagaimana petani di negara matahari terbit tersebut membudidayakan tiram.

"Cara budi daya tiram petani Jepang diadopsi di Banda Aceh. Hasilnya memuaskan dan akan dikembangkan di Banda Aceh," kata Aminullah Usman menyebutkan.

Budi daya tiram modern tidak membutuhkan modal besar. Modal hanya untuk membangun keramba serta penyediaan keranjang tiram. Tiram baru dipanen enam bulan ke depan.

"Dengan cara budi daya ini, petani tiram tidak perlu berendam seharian di air. Untuk panen, keranjang berisi tiram tinggal diangkat ke permukaan," sebut Aminullah Usman.

Sementara itu, Ketua Kelompok Waduk Naga Gampong Tibang Mukrami mengatakan, hasil yang didapat dengan budi daya tiram modern tersebut lebih pasti dan jumlah yang didapat juga meningkat.

"Kalau mencari tiram dengan cara lama, tidak pasti. Seharian berendam, belum tentu dapat tiram seperti yang diharapkan. Kalau dengan cara modern, satu keranjang bisa menghasilkan hingga 20 kilogram," kata Mukrami. 
 

Pewarta: M.Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019