Veteran petarung UFC, Eddie Alvarez gagal menjalani debut manis di One Championship setelah menyerah kepada  wakil Rusia Timofey Nastyukhin di Ryogoku Kokugikan, Tokyo Jepang, Minggu,

Hasil ini jelas di luar prediksi mengingat Eddie Alvarez dikenal dengan predikat petarung tangguh. Catatan prestasinya juga jelas yang di antaranya adalah empat kali menjadi juara dunia tarung bebas kelas lighweight.

Bahkan bergabungnya petarung asal Amerika Serikat itu digadang-gadang mampu mencapai hasil puncak di One Championship. Namun, kondisi di lapangan berbeda karena harus menyerah dari lawan. Apalagi di ronde pertama.

Sebenarnya saat masuk ke lokasi pertarungan, petarung berusia 35 tahun itu cukup percaya diri. Dukungan penuh juga diberikan oleh penonton yang memadati tempat yang biasa untuk petarungan bela diri khas Jepang, Sumo itu.

"Eddie....Eddie....Eddie......"

Namun, selama pertarungan berlangsung, sang lawan datang tanpa bebas terlihat lebih cekatan. Pukulan dan tendangan keras terus dilakukan. Kondisi ini membuat mantan lawan Conor Mc Gregor ini terpojok meski pertarungan dilakukan terbuka.

Pukulan telak ke pelipis kiri oleh Timofey Nastyukhin pada menit akhir ronde pertama membuat Eddie Alvarez sempoyongan dan langsung diberondong dengan pukulan keras. Akhirnya wasit harus menghentikan pertarungan.

"Ini hasil usaha keras kami. Persiapan yang matang membuat kami meraih hasil ini," kata Timofey Nastyukhin dengan tersenyun.

Kondisi berbeda diraih oleh veteran UFC lainnya, Demetrious Johson. 12 kali juara dunia tarung bebas ini mampu tampil apik pada laga debutnya di One Championship setelah menang di ronde kedua atas wakil tuan rumah, Yuya Wakamatsu.

"Yuya adalah petarung muda. Jadi dia terus berusaha mempertahankan diri dari kuncian saya. Meski hingga akhirnya menyerah. Dia tetap petarung potensial," kata petarung yang berjuluk Mighty Mouse itu.

Pewarta: Bayu Kuncahyo

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019