Seekor rusa peliharaan telah membunuh pemiliknya dan menyebabkan istri sang pemilik cedera berat di Australia, kata kepolisian, Rabu.

Peristiwa itu merupakan serangan pertama yang terjadi setelah bertahun-tahun pada musim kawin, yaitu saat hewan-hewan berperilaku buruk.

Rusa tersebut, yang merupakan silangan antara rusa dan kijang, menyerang pria pemiliknya segera setelah pria tersebut memasuki kandang di kompleks rumahnya di dekat kota Wangaratta, sekitar 200 km arah barat laut dari Melbourne di Negara Bagian Victoria.

Rusa tersebut juga menyerang istri pria itu hingga menyebabkan luka berat ketika sang istri berusaha menolong suaminya, kata polisi.

"Malangnya, luka-luka yang diderita pria itu mematikan sedangkan luka pada perempuan tersebut mengancam keselamatan jiwanya," kata seorang perwira kepolisian, Paul Pursell, kepada para wartawan.

Polisi menembak rusa tersebut ketika mereka tiba di tempat kejadian.

Rusa mulai diperkenalkan di Australia pada abad 19 dan dianggap sebagai hama dengan jumlah lebih dari sejuta rusa di Victoria, menurut perkiraan pemerintah.

Hewan-hewan tersebut dikenal menjadi sangat mudah menyerang pada musim kawin tahunan atau masa birahi pada musim gugur.

"Masanya sangat singkat ketika mereka menjadi pemarah dan saling beradu satu dengan yang lain," kata David Voss dari Asosiasi Rusa Australia, yaitu kelompok lobi pemburu.

Polisi tidak memberi keterangan rinci mengenai serangan tersebut. Voss mengatakan bahwa rusa biasanya menjauh ketika ada orang yang mendekat, namun rusa yang menewaskan pemiliknya tersebut "tidak punya tempat untuk melarikan diri sehingga malah menyerang."

Dalam sembilan tahun hingga 2017, Australia tidak menerima laporan kematian yang langsung disebabkan oleh rusa meskipun terdapat 77 kematian yang terkait kuda dan sapi, menurut laporan Australian Broadcasting Corp, yang mengutip badan statistik nasional.

Sumber: Reuters

 

Pewarta: Maria Dian A

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019