Sebanyak 15 ekor ternak kerbau milik petani di Desa Blang Bayu, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya sejak sepekan terakhir dikabarkan mati mendadak dalam kondisi kejang-kejang.

"Sebelum ternak kami mati, biasanya mengeluarkan buih di bagian mulutnya. Mata ternak juga terlihat merenung dan tidak semangat beraktivitas," kata Aliza Fahlevi, seorang petani warga Desa Blang Bayu, Kecamatan Seunagan Timur kepada Antara, Kamis (25/4).

Serangan penyakit mematikan tersebut telah menyebabkan petani di kawasan tersebut khawatir dan dan ketakutan. Pasalnya, serangan penyakit tersebut menyebabkan warga harus kehilangan ternak yang mereka pelihara, untuk kebutuhan menjelang bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, serta kebutuhan lainnya.

Selama ini, penyakit tersebut belum pernah terjadi di desa mereka, sehingga dengan kejadian ini membuat petani semakin khawatir karena menderita kerugian dengan jumlah besar.

"Kami berharap hal ini segera mendapatkan penanganan dari pihak terkait, agar serangan penyakit ini dapat segera dihentikan," kata Aliza.

Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Peternakan Kabupaten Nagan Raya, drh Safrizal yang dikonfirmasi Antara secara terpisah membenarkan adanya sejumlah ternak di Desa Blang Bayu, Kecamatan Seunagan Timur, yang mati mendadak.

"Sudah kita turunkan petugas ke lapangan untuk melakukan penanganan dan tindakan," katanya.

Hal ini guna memastikan penyebab kematian ternak kerbau yang membuat masyarakat di kawasan itu khawatir.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019