Hasil pemeriksaan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Provinsi Aceh tidak menemukan bahan berbahaya pada takjil (makanan berbuka puasa) yang dijual di seputaran Kota Calang, Kabupaten Aceh Jaya.

"Selain dari kerupuk tempe yang mengandung boraks, kita tidak menemukan ada bahan berbahaya, dan kita asumsikan masih aman untuk dikonsumsi," tutur Kepala Bidang Pemeriksaan BBPOM Provinsi Aceh, Nurlinda Lubis usai melakukan pemeriksaan sejumlah sample makanan berbuka di Kota Calang, Kamis (16/5) sore.

Ia menyampaikan untuk pemeriksaan jajanan bulan puasa hanya dilakukan satu hari saja di Aceh Jaya, akan tetapi di luar bulan Ramadhan pihaknya menyampaikan rutin melakukan pemeriksaan.  

Sementara itu, Bupati Aceh Jaya T Irfan TB yang ikut hadir pada saat pemeriksaan menu berbuka puasa oleh BBPOM Aceh kepada Antara menyampaikan pihaknya mengucapkan terimakasih kepada BBPOM Aceh yang sudah turun langsung ke Aceh Jaya sehingga masayarakat dapat mengantisipasi jika memang ada temuan bahan berbahaya pada makanan.

Irfan juga mengucap syukur hasil tes BBPOM Aceh tidak menemukan bahan berbahaya di jajanan berbuka puasa di kawasan Kota Calang.

"Kita bersyukur sejumlah makanan berbuka seperti mie, kue-kue maupun kue yang berwarna-warni dinyatakan negative dari bahan berbahaya," ungkapnya.

Irfan menyampaikan meskipun ada satu produk yaitu kerupuk tempe yang dinyatakan positif mengandung boraks, ini nanti akan ditelusuri oleh BBPOM dan Dinas Kesehatan, apakah produk tersebut didatangkan dari luar atau memang produksi di Aceh Jaya.

"Kalau produk dari luar kami sarankan kepada toko kelontong untuk tidak membeli lagi kerupuk tersebut, dan kalau memang masih ada di tokonya untuk tidak menjual lagi kepada para pembeli," harap Irfan.
 

Pewarta: Arif Hidayat

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019