Permintaan masyarakat terhadap peci selama bulan Ramadhan 1440 Hijriah di Kabupaten Aceh Barat, masih sepi meskipun peci merupakan salah satu pakaian yang identik dengan kebutuhan umat muslim saat melaksanakan ibadah.

Pedagang peci di Pasar Bina Usaha, Tgk Sudirman mengatakan permintaan peci diprediksi akan meningkat pada saat jelang lebaran Idul Fitri, paling cepat memasuki 10 akhir bulan Ramadhan, masyarakat biasanya sudah membeli barang tersebut.

"Sejak hari pertama puasa masih sepi, pembeli ada, paling 2-3 buah per hari, sangat sedikit dibandingkan dengan puasa tahun lalu. Saya melihat salah satu faktornya saat ini ekonomi masyarakat Aceh Barat masih sulit, pegawai pun belum gajian," katanya, Jumat.

Sangat jarang kondisi sepi pembeli dialami oleh para pedagang yang menjual topi dan aneka buku - buku bacaan agama serta kitab pengajian anak di saat bulan Ramadhan, apalagi di Provinsi Aceh masyarakatnya mayoritas muslim.

Sudirman mengatakan peci merupakan barang yang bisa disimpan sehingga masyarakat masih menggunakan barang lama untuk kebutuhan sehari - hari melaksanakan ibadah, baik untuk shalat maupun saat pengajian malam (tadarus)

"Peci tahun lalu mungkin masih bisa dipakai, tetapi kalau untuk Lebaran nanti pasti akan membeli yang baru. Biasanya permintaan itu akan meningkat ketika sudah mendekati Lebaran, biasanya dua hari sebelum Lebaran," jelasnya.

Beberapa calon pembeli yang lewat dan sempat mencoba dan melihat - lihat dagangannya, banyak yang tidak membeli, salah satu alasannya mereka belum ada uang, padahal harga peci yang ditawarkan tidak mahal.

Seperti peci yang terbuat dari benang wol hanya seharga Rp15.000, peci berbahan bludru mulai dari harga Rp20.000 hingga Rp50.000 per buah, tergantung pada kualitas bahan yang diinginkan oleh pembeli.

"Banyak yang datang dari kampung, katanya harga sawit dan harga karet sangat murah, jadi masih kumpul uang untuk pakaian anak dan biaya kebutuhan keluarga. Masalah pakaian ibadah orangtua, nanti," katanya menirukan ucapan calon pembeli.

 

Pewarta: Anwar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019