Sebanyak 175 unit komputer untuk pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) untuk sekolah dasar/madrasah ibtidayah (SD/MI) dan SMP/MTs di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh senilai Rp2,995 miliar hingga kini belum berfungsi.

Pantauan Antara di Meulaboh, Senin (21/5) siang, ratusan unit komputer hasil pengadaan APBK 2019 tersebut masih menumpuk di dalam gudang Dinas Pendidikan setempat, dan masih terbungkus kemasan dan kardus.

Sesuai spesifikasinya, komputer tersebut bermerek Lenovo tersebut memiliki perangkat canggih dan berteknologi terkini.

Diduga karena terdapat perbedaan pendapat sesama pejabat di Dinas Pendidikan Aceh Barat, hingga kini perangkat tersebut belum terpasang.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat, Ridwan Yahya kepada Antara di Meulaboh, mengatakan belum difungsikannya seratusan unit komputer tersebut dikarenakan masih ada perangkat yang belum lengkap, sehingga pemasangannya saat ini belum bisa dilakukan.

"Masih ada bahan yang harus dilengkapi, nanti setelah barangnya ada segera dilakukan pemasangan dan instalasi," katanya.

Menurutnya, perangkat komputer yang sudah dibeli menggunakan dana APBK tahun 2019 tersebut diperuntukkan bagi SD/MI dan SMP yang ada di Aceh Barat, guna memudahkan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

Meski sudah tiba di Aceh Barat, perangkat komputer yang pengadaan barang dan jasanya ditangani oleh PT Astra Graphia Xprins Indonesia tersebut juga belum dilakukan pembayaran, dikarenakan masih ada administasi yang harus diselesaikan oleh pemerintah daerah dan perusahaan dimaksud.

Sementara itu, pejabat pembuat komitmen (PPK) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat, Umar Junaidi yang ditanyai Antara, mengaku semua perlengkapan komputer UNBK tersebut sudah sesuai dengan spesikfikasi teknis, karena pengadaannya melalui e-katalog.

Barang-barang tersebut sampai saat ini masih berada di dalam gudang dan akan dipasang apabila perangkat tambahan yang dibutuhkan sudah tersedia.

Selama ini, bagi sekolah yang belum memiliki perangkat laboratorium komputer di Aceh Barat, para siswa melaksanakan ujian di sekolah lainnya dengan jadwal secara bergantian.

Ditanyai Antara, apakah belum terpasangnya perangkat komputer tersebut karena disebabkan persoalan internal karena adanya perbedaan pendapat dengan sesama pejabat di Dinas Pendidikan, Umar Junaidi enggan menanggapinya.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019