Persiraja berhasil mengalahkan tamunya Perserang, Serang, Banten, dalam laga lanjutan Liga 2 Wilayah Barat dengan skor tipis 2-1.

Bertanding di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, Selasa malam, dua gol Persiraja diciptakan lewat sundulan Assanur Rijal di menit 41 dan tendangan keras Andri Abubakar pada menit 77.

Sedangkan satu-satunya gol Perserang tercipta menit akhir babak kedua melalui tendangan bebas luar kotak penalti. Tendangan melengkung Sumarna gagal diantisipasi Fakhrurrazi, kiper Persiraja.

Pertandingan tersebut sempat terjadi kerusuhan dua kali akibat lemahnya kepemimpinan wasit Mansyur. Akibatnya, pemain kedua kesebelasan nyaris baku hantam. 

Bertanding di hadapan 6.000-an, Persiraja tampil monoton seperti tidak ada pola. Begitu di lini depan Persiraja, sejumlah peluang gagal menghasilkan gol.

Baru tuan rumah baru tercipta menjelang turun minum. Gol berawal dari tendangan sudut yang disambut sundulan Assunur Rijal yang gagal ditipis TB Safruddin, kiper Perserang. Skor 1-0 untuk Persiraja bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, Perserang bermain lebih terbuka. Beberapa kali anak-anak Serang mampu membahayakan gawang Persiraja. 

Namun, ketatnya pertahanan Persiraja dimotori Luis Irsandi membuat pemain Perserang gagal membobol gawang tuan rumah.

Persiraja akhirnya menambah keunggulan di menit 77. Gol berawal dari bola lambung yang dilesatkan dari sisi kanan pertanahan Perserang.

Bola sempat mengenai kepala pemain depan Persiraja melaju ke arah kaki Fahriza Dilla. Pemain yang masuk di babak kedua itu langsung mengoper bola ke rekannya Andri Abubakar. 

Penyerang Persiraja itu melepaskan tendangan keras yang gagal ditangkap TB Safrudin. Skor berubah menjadi 2-0 untuk keunggulan tuan rumah.

Perserang akhirnya mampu memperkecil keunggulan 2-1 setelah tendangan bebas di menit tambahan babak kedua dari luar kotak penalti gagal diantisipasi kiper Persiraja. Skor 2-1 untuk Persiraja bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.

Pelatih Persiraja Hendri Susilo mengaku kecewa dengan penampilan anak asuhnya kendati unggul 2-1. Permainan yang ditampilan anak asuhnya belum maksimal.

"Persiraja tidak punya pemain berkualitas. Semua lini bermasalah, terutama lini belakang. Namun, kami tidak punya pilihan," ketus Hendri Susilo.

Sementata itu, Jaya Hartono, pelatih Perserang, mengaku pertandingan berlangsung brutal. Selain itu, kepimpinan wasit yang dinilai berat sebelah menyebabkan anak asuhnya tidak bisa bermain seperti yang dinstruksikan.

"Bisa dilihat bagaimana pertandingan, terutama babak pertama. Permaian brutal. Bagaimana sepak bola Indonesia maju kalau yang dipertontonkan main silat," kata Jaya Hartono.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019