PT Pelayaran Nasional Indonesia  mendapatkan penugasan tol laut rute T-1 Belawan-Lokseumawe-Malahayati-Sabang dan Tapaktuan membangun konektivitas jalur laut dari Belawan ke pulau terdepan Indonesia yaitu Pulau sabang.

"Penugasan rute T-1 ini dilayani dengan KM  Caraka Jaya Niaga (CJN) III-32 berkapsitas 115 kontainer yang merupakan kapal buatan dalam negeri yang telah disiapkan Pelni di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara," kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero) Yahya Kuncoro dalam siaran pers diterima Antara di Banda Aceh, Kamis.

Ia siap memfasilitasi para pengusaha dari Sumatera Utara dan pengusaha Aceh yang akan mengirimkan barang dari Belawan, Malahayati, Banda Aceh hingga ke Pulau Sabang secara langsung.

Ia megatakan untuk pembukaan rute Belawan-Lokseumawe-Malahayati-Sabang dan Tapak Tuan, PELNI telah menyiapkan satu kapal dan perusahaan tersebut terus menjalin komunikasi dengan Pemerintah Daerah di daerah tujuan tol laut.

"Kami juga terus meningkatkan sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada Pemda dan para pengusaha daerah untuk memanfaatkan tol laut sebagai solusi menekan disparitas (kesenjangan) harga di daerah T3P," katanya.

Ia menambahkan PELNI juga mendapat penugasan rute tol laut T-3 dari Tanjung Priok-Tanjung Batu-Tarempa-Natuna-Midai-Serasan-kembali ke Tanjung Priok.

"Kapal tol laut rute Natuna sangat dibutuhkan karena melayani rute terpencil, tertinggal, terdepan dan perbatasan (T3P) seperti Natuna dan sekitarnya", kata Yahya Kuncoro.

Ada pun muatan balik rute T-3 mengangkut kopra dan ikan laut dari Tarempa, Natuna dibawa ke Jakarta. setiap 2 minggu sekali rute Tanjung Priok-Natuna yang dilayani dengan KM. Kandhaga Nusantara 10 ini muatan baliknya selalu terisi.

"Ada sekitar 15 kontainer berpendingin diangkut kapal tol laut dari Natuna. Bisa menggerakkan ekonomi daerah T3P", lanjutnya.

PELNI juga melayani rute T-5 dari Tahuna-Lirung-Melangkuane-Talaud dan rute tol laut H1+T-10 dari Tanjung Perak-Makassar-Bitung--Tidore-Morotai-Buli-Maba-Gebe-Tidore-Tanjung Perak dengan KM. Logistik Nusantara 2 dan KM. Logistik Nusantara 3.

"Kapal Tol Laut tidak langsung ke Tahuna sejak Pelabuhan Bitung menjadi Hub, penghubung untuk selanjutnya barang dipindah dengan KM. Kandhaga Nusantara I dengan rute Bitung-Tagulandang-Tahuna-Melanguane-Miangas-Bitung," tambah Yahya Kuncoro.

Ia mengatakan sebagai BUMN transportasi laut, PELNI menjalankan fungsi sebagai agen pembangunan dan juga melayani masyarakat melalui penugasan dari pemerintah, salah satunya penugasan untuk mengoperasikan kapal tol laut yang diluncurkan sejak 4 November 2015.

Pada 2018, PELNI mengoperasikan 6 rute tol laut dan 2 kapal ternak. Tahun 2019, PELNI mendapat penugasan sebanayak 3 rute tol laut dan 1 kapal ternak.

"Rute kapal tol laut sudah termasuk kapal feeder, sedangkan kapal ternak sebelumnya mendapat 2 kapal namun tahun 2019 hanya 1 kapal, lainnya dikelola swasta dan ASDP Indonesia Ferry" "Kapal tol laut", operatornya bukan hanya PELNI, namun ada BUMN lain dan swasta," katanya.

Pewarta: M Ifdhal

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019