Kepala Dinas Peternakan Aceh, Rahmandi mengemukakan, produktifitas ternak sapi sudah semakin membaik di daerah itu dibuktikan dengan capaian hasil inseminasi (IB) tahun 2018 sudah mencapai 59.215 ekor.

"Artinya 165 persen dari target 35.900 ekor yang dibebankan oleh Pemerintah Pusat pada Aceh," katanya dalam laporannya kepada Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah pada puncak acara bulan bhakti peternakan 2019 di Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Minggu.

Acara yang berlangsung di lapangan Pulau Kayu, Susoh tersebut turut dihadiri Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian diwakili Direktur Pakan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Sri Widayanti, para kepala SKPA, sejumlah bupati dan peternak dari 23 kabupaten/kota se-Aceh.

Rahmandi melanjutkan, anak sapi hasil inseminasi yang lahir tahun 2018 di Provinsi Aceh sebanyak 25.368 ekor, sehingga jika dikonversi ke rupiah, maka tambahan pendapatan peternak Aceh mencapai Rp126 miliar lebih pada tahun lalu.

"Kalau kita konversikan ke rupiah, tambahan pendapatan petani pada tahun 2018 dari program kawin suntik ini, kami perkirakan mencapai Rp126 miliar lebih, pada kisaran rata-rata harga anak sapi senilai Rp5 juta/ekor," ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan, adapun anggaran yang telah dikucurkan oleh pemerintah untuk sektor peternakan baik dari sumber APBN, APBA dan APBK 2018, berkisar Rp21 miliar.

Sehingga, kata dia, dapat menghasilkan pendapatan peternak Aceh pada tahun lalu sekitar Rp126,8 miliar atau sebesar 604 persen terjadi pendapatan peternak dari sektor peternakan.

"Jadi, mengingat semakin tingginya animo masyarakat petani dalam membuka usaha peternakan, maka program ini harus kita pertahankan, dan mohon dukungan dari Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat," demikian Rahmandi.

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019