Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara (Malut) mencatat, hingga saat ini sebanyak 971 rumah warga di sembilan desa terdampak gempa magnitudo 7,2 di Halmahera Selatan (Halsel), Minggu sore (14/7) mengalami kerusakan dan mengakibatkan tiga orang di antaranya meninggal.
"Ketiga korban yang meninggal akibat gempa yakni Aisyah (54 tahun) dan Sagaf Girato akibat tertimpa bangunan dan Aspar Mukmat (20 tahun) warga Gane Dalam, sedangkan satu korban asal Tomara alami luka berat," kata Sekretaris BPBD Malut Ali Yau kepada Antara, Selasa.
Menurut dia, ratusan rumah rusak itu tersebar di Desa Ranga-Ranga 300 unit rumah Rusak Berat (RB) Kecamatan Gane Timur Selatan, Desa Gane luar 380 rumah, Desa Samat 6 rumah, Desa Gaimu 10 unit, Desa Kuwo 30 unit, Desa Liaro 22 unit, Desa Tomara 90 unit, Desa Tanjung Jere 2 unit, Desa Lemo Lemo 131 unit rumah sehingga total 971 pemukiman rumah rusak berat.
Baca juga: Lima desa di Halmahera Selatan terdampak gempa 7,2 SR
Begitu pula,fasilitas umum, gedung sekolah 6 unit rusak berat, Gereja 1 unit, Masjid dua unit, Polindes 1 unit, perumahan TPQ 1 unit, rumah guru 1 unit dan PAUD 1 unit.
Menurut Ali, langkah-langkah yang telah dilakukan seperti Pemda Halsel telah mengeluarkan SK Tanggap Darurat selama 7 hari sejak 15 - 21 Juli 2019 .
Bahkan, Pemda Halsel yang dibantu TNI dan Polri telah mendirikan dapur umur di Labuha untuk penanganan pengungsi di 9 lokasi pengungsian dengan jumlah 1.104 jiwa
Baca juga: BMKG: Halmahera Selatan alami 48 gempa susulan
"Pemda Halmahera Selatan telah menurunkan tim yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, Tagana, RAPI, PMI, ACT (Aksi Cepat Tanggap) untuk mendistribusikan logistik ke lokasi pengungsian di Kec. Bacan Timur, Kecamatan Bacan Timur Tengah Kecamatan Gane Dalam, Kecamatan Gane Timur dan Kecamatan Gane Barat," ujarnya.
Selain itu, BPBD Provinsi Malut dan TRC BNPB telah ke lokasi terdampak di Kecamatan Gane Barat dan Gane Timur untuk melakukan penilaian guna mendata tingkat kerusakan, jumlah pengungsi dan kebutuhan yang dibutuhkan oleh pengungsi untuk ditindaklanjuti.
Dia menambahkan, saat ini kebutuhan dari para pengungsi terdampak gempa di Halmahera Selatan antara lain, beras, air mineral, supermi, tikar, matras, selimut, terpal dan popok bayi.
Baca juga: Pemkab Halmahera Selatan turunkan tim ke daerah gempa
Saat ini sejumlah pengungsi masih berada di Masjid Raya Halsel sebanyak 25 orang sebelumnya 400 orang karena sebagian sudah kembali ke rumah masing-masing, aula Kantor Bupati Halsel sebanyak 10 orang sebelumnya sekitar 80 orang dan di Kantor DPRD Halsel warga sudah kembali ke rumah masing-masing.
Di desa Ranga Rangga Kecamatan Gane Timur Selatan sekitar 100 orang warga mengungsi di dataran tinggi dan di Desa Dowora, Kecamatan Gane Barat Selatan masih tercatat sekitar 80 orang warga mengungsi di dataran tinggi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Ketiga korban yang meninggal akibat gempa yakni Aisyah (54 tahun) dan Sagaf Girato akibat tertimpa bangunan dan Aspar Mukmat (20 tahun) warga Gane Dalam, sedangkan satu korban asal Tomara alami luka berat," kata Sekretaris BPBD Malut Ali Yau kepada Antara, Selasa.
Menurut dia, ratusan rumah rusak itu tersebar di Desa Ranga-Ranga 300 unit rumah Rusak Berat (RB) Kecamatan Gane Timur Selatan, Desa Gane luar 380 rumah, Desa Samat 6 rumah, Desa Gaimu 10 unit, Desa Kuwo 30 unit, Desa Liaro 22 unit, Desa Tomara 90 unit, Desa Tanjung Jere 2 unit, Desa Lemo Lemo 131 unit rumah sehingga total 971 pemukiman rumah rusak berat.
Baca juga: Lima desa di Halmahera Selatan terdampak gempa 7,2 SR
Begitu pula,fasilitas umum, gedung sekolah 6 unit rusak berat, Gereja 1 unit, Masjid dua unit, Polindes 1 unit, perumahan TPQ 1 unit, rumah guru 1 unit dan PAUD 1 unit.
Menurut Ali, langkah-langkah yang telah dilakukan seperti Pemda Halsel telah mengeluarkan SK Tanggap Darurat selama 7 hari sejak 15 - 21 Juli 2019 .
Bahkan, Pemda Halsel yang dibantu TNI dan Polri telah mendirikan dapur umur di Labuha untuk penanganan pengungsi di 9 lokasi pengungsian dengan jumlah 1.104 jiwa
Baca juga: BMKG: Halmahera Selatan alami 48 gempa susulan
"Pemda Halmahera Selatan telah menurunkan tim yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, Tagana, RAPI, PMI, ACT (Aksi Cepat Tanggap) untuk mendistribusikan logistik ke lokasi pengungsian di Kec. Bacan Timur, Kecamatan Bacan Timur Tengah Kecamatan Gane Dalam, Kecamatan Gane Timur dan Kecamatan Gane Barat," ujarnya.
Selain itu, BPBD Provinsi Malut dan TRC BNPB telah ke lokasi terdampak di Kecamatan Gane Barat dan Gane Timur untuk melakukan penilaian guna mendata tingkat kerusakan, jumlah pengungsi dan kebutuhan yang dibutuhkan oleh pengungsi untuk ditindaklanjuti.
Dia menambahkan, saat ini kebutuhan dari para pengungsi terdampak gempa di Halmahera Selatan antara lain, beras, air mineral, supermi, tikar, matras, selimut, terpal dan popok bayi.
Baca juga: Pemkab Halmahera Selatan turunkan tim ke daerah gempa
Saat ini sejumlah pengungsi masih berada di Masjid Raya Halsel sebanyak 25 orang sebelumnya 400 orang karena sebagian sudah kembali ke rumah masing-masing, aula Kantor Bupati Halsel sebanyak 10 orang sebelumnya sekitar 80 orang dan di Kantor DPRD Halsel warga sudah kembali ke rumah masing-masing.
Di desa Ranga Rangga Kecamatan Gane Timur Selatan sekitar 100 orang warga mengungsi di dataran tinggi dan di Desa Dowora, Kecamatan Gane Barat Selatan masih tercatat sekitar 80 orang warga mengungsi di dataran tinggi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019