Badan Penangulangan Bencana Aceh (BPBA) menyatakan, peristiwa angin kencang puting beliung telah menerjang tujuh rumah warga, terutama dibagian atap pada dua kecamatan di Kabupaten Pidie, Aceh pada Ahad (14/7) pukul 16.20 WIB.
"Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Tetapi total ada tujuh rumah mengalami rusak ringan, dan sedang," ucap Kepala BPBA, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Senin.
Ia mengatakan, ketujuh unit rumah penduduk tersebut berada pada tiga gampong (desa), yakni Gong dan Mantak Raya di Kecamatan Simpang Tiga, dan Campli Usi di Kecamatan Mutiara Timur.
Umumnya ketujuh rumah yang dihuni warga itu mengalami kerusakan akibat peristiwa hujan deras disertai angin kencang, sehingga menyebabkan baik ranting dan batang pohon bertumbangan yang menimpa tempat tinggal tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie, ia mengklaim, telah turun ke lapangan guna melakukan pendataan dan sekaligus membantu korban yang terdampak berkoordinasi dengan aparat gampong setempat.
"Dampak materialnya masing-masing adi tiga rumah di Gong, dan Mantak Raya. Sedangkan satu rumah lagi di Campli Usi atas nama Abu Jadid (48). Ketujuh rumah itu dalam kondisi rusak ringan, dan sedang," tutur dia.
"Untuk korban terdampak, delapan keluarga keluarga dengan 32 jiwa. Saat ini perbaikan atap rumah tertimpa pohon masih dilakukan baik oleh warga, dan tim BPBD setempat," kata Dadek.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh telah memperkirakan, hujan disertai angin kencang bakal terus melanda hampir seluruh wilayah di provinsi paling barat Indonesia ini.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad, mengatakan, rata-rata kecepatan angin berkisar antara 10 hingga 30 kilometer per jam.
"Kecepatan angin ini bisa meningkat hingga dua kali lipat, dan bahkan lebih akibat cuaca buruk yang timbul dari awan Cumulonimbus," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Tetapi total ada tujuh rumah mengalami rusak ringan, dan sedang," ucap Kepala BPBA, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Senin.
Ia mengatakan, ketujuh unit rumah penduduk tersebut berada pada tiga gampong (desa), yakni Gong dan Mantak Raya di Kecamatan Simpang Tiga, dan Campli Usi di Kecamatan Mutiara Timur.
Umumnya ketujuh rumah yang dihuni warga itu mengalami kerusakan akibat peristiwa hujan deras disertai angin kencang, sehingga menyebabkan baik ranting dan batang pohon bertumbangan yang menimpa tempat tinggal tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie, ia mengklaim, telah turun ke lapangan guna melakukan pendataan dan sekaligus membantu korban yang terdampak berkoordinasi dengan aparat gampong setempat.
"Dampak materialnya masing-masing adi tiga rumah di Gong, dan Mantak Raya. Sedangkan satu rumah lagi di Campli Usi atas nama Abu Jadid (48). Ketujuh rumah itu dalam kondisi rusak ringan, dan sedang," tutur dia.
"Untuk korban terdampak, delapan keluarga keluarga dengan 32 jiwa. Saat ini perbaikan atap rumah tertimpa pohon masih dilakukan baik oleh warga, dan tim BPBD setempat," kata Dadek.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh telah memperkirakan, hujan disertai angin kencang bakal terus melanda hampir seluruh wilayah di provinsi paling barat Indonesia ini.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad, mengatakan, rata-rata kecepatan angin berkisar antara 10 hingga 30 kilometer per jam.
"Kecepatan angin ini bisa meningkat hingga dua kali lipat, dan bahkan lebih akibat cuaca buruk yang timbul dari awan Cumulonimbus," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019