Head of Regional Corporate Affairs Go-Jek, Teuku Parvinanda mengatakan layanan Go-Jek baru masuk di wilayah Kota Banda Aceh dan Sabang di Provinsi Aceh, namun tak tertutup kemungkinan akan bertambah di daerah lain.

"Di Aceh kebetulan masih di Banda Aceh dan Sabang. Tapi tidak tertutup kemungkinan bagaimana nantinya kebutuhan masyarakat terhadap keberadaan Go-Jek," katanya di sela-sela acara kirab Go-Jek tertajuk Merajut Nusantara di Sabang, Senin.

Ia menjelaskan, tentunya Go-Jek telah mengepakkan sayap untuk di seluruh Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke. Tercatat, sebanyak 204 kabupaten kota di Indonesia yang sudah masuk layanan Go-Jek, dengan jumlah mitra sebanyak 2 juta orang.

"Ini bisa dibayangkan perkembangannya. Perubahan yang kami alami sangat besar, tadinya 2010 hanya Call Center, dengan mitra hanya 20 orang. Beralih menggunakan teknologi di 2015 dengan aplikasi, kurang lebih empat tahun saja kami sudah punya 2 juta mitra di Indonesia, plus kawasan regional Asia Tenggara," katanya.

Oleh karenannya, Parvinanda menyebutkan jika ada yang bertanya kapan Go-Jek akan masuk ke suatu daerah, maka itu menjadi salah satu semangat bagi mereka untuk terus mengembangkan perusahaan karya anak bangsa ini.

"Sebetulnya kami memilik semangat hadir di seluruh daerah kota di Indonesia, tapi lagi-lagi kita melihat bagaimana kebutuhan masyarakat disana meminta layanan Go-Jek. Bagaimana berkenan tidak menerima layanan Go-Jek, ini menjadi pertimbangan untuk kami," katanya.

Berdasarkan hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada 2018 menunjukkan Go-Jek memberi dampak positif terhadap ekonomian Indonesia, yang berasal dari pendapatan per kapital mitra, sebesar Rp44,2 triliun.


 

Pewarta: Khalis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019