Rencana aksi dua paralayang membawa bendera merah putih raksasa gagal diterbangkan dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Republik Indonesia dari Bukit Merah Putih ke Lapangan Babussalam Simpang Tiga Redelong di Bener Meriah, Aceh.
Informasi yang dihimpun di lokasi upacara peringatan ke-74 detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang dipimpin oleh Bupati Bener Meriah Sarkawi menyebutkan, kedua paralayang seharusnya telah mendarat pada detik-detik terakhir upacara.
Namun faktor cuaca berupa angin kencang di "kabupaten kopi di negeri berselimut kabut", julukan Bener Meriah mengakibatkan hal tersebut urung dilakukan oleh dua orang dari klub kleueng flying di Kota Banda Aceh.
Padahal bendera merah putih raksasa yang rencananya akan diterbangkan dari bukit itu berukuran 17 x 8 meter, dan mendarat di area pelaksanaan upacara Lapangan Babussalam Simpang Tiga Redelong.
Aksi kedua paralayang tersebut akhirnya baru dilakukan, setelah upacara peringatan detik-detik proklamasi sekitar satu jam lebih selesai dilakukan dengan tanpa membawa bendera merah putih, dan mendarat jauh dari lokasi yang telah ditentukan.
"Untuk take off (lepas landas), sebenarnya sudah bangus. Cuma karena udara di ketinggian 1.700 (meter), arahnya berputar-putar. Jadi pilot mungkin agak kewalahan mengendalikan udara," ucap Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Bener Meriah, Irmansyah.
Risky Hidayat, salah seorang dari kedua pilot paramotor dari klub jagat flying Aceh yang juga turut memeriahkan HUT kemerdekaan kali ini melakukan aksi menerbang paramotor dari Bandara Rambele berjarak sekitar lima kilometer ke lokasi pendaratan di Lapangan Babussalam Simpang Tiga Redelong tidak luput salah sasaran mendarat.
"Pengaruh angin. Lalu aktivitas masyarakat di lapangan, cukup ramai. Kalau mau melakukan pendaratan di lapangan, terlalu berisiko kena masyarakat. Rencana saya mau (mendarat) di belakang masjid saja tadi, tapi terakhir ke lahan pertanian warga," kata Risky yang sehari-hati bertugas di Basarnas Aceh.
Menurut dia, untuk satu lagi paramotor, akan diterbangkan pada acara penutupan detik-detik peringatan proklamasi. Tapi tergantung cuaca juga, soalnya di sini sudah terlihat mendung .
Bupati Bener Meriah Sarkawi sebelumnya bertindak selaku inspektur upacara pada detik-detik peringatan ke-74 detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia berlangsung di Lapangan Babussalam Simpang Tiga Redelong, Bener Meriah.
Di akhir upacara tersebut, turut diserahkan bingkisan kepada puluhan legium veteran setempat, dan diwarnai aksi oleh sekitar 35 orang prajurit Batalyon Infanteri 114/Satria Musara Bener Meriah, Aceh.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Informasi yang dihimpun di lokasi upacara peringatan ke-74 detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang dipimpin oleh Bupati Bener Meriah Sarkawi menyebutkan, kedua paralayang seharusnya telah mendarat pada detik-detik terakhir upacara.
Namun faktor cuaca berupa angin kencang di "kabupaten kopi di negeri berselimut kabut", julukan Bener Meriah mengakibatkan hal tersebut urung dilakukan oleh dua orang dari klub kleueng flying di Kota Banda Aceh.
Padahal bendera merah putih raksasa yang rencananya akan diterbangkan dari bukit itu berukuran 17 x 8 meter, dan mendarat di area pelaksanaan upacara Lapangan Babussalam Simpang Tiga Redelong.
Aksi kedua paralayang tersebut akhirnya baru dilakukan, setelah upacara peringatan detik-detik proklamasi sekitar satu jam lebih selesai dilakukan dengan tanpa membawa bendera merah putih, dan mendarat jauh dari lokasi yang telah ditentukan.
"Untuk take off (lepas landas), sebenarnya sudah bangus. Cuma karena udara di ketinggian 1.700 (meter), arahnya berputar-putar. Jadi pilot mungkin agak kewalahan mengendalikan udara," ucap Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Bener Meriah, Irmansyah.
Risky Hidayat, salah seorang dari kedua pilot paramotor dari klub jagat flying Aceh yang juga turut memeriahkan HUT kemerdekaan kali ini melakukan aksi menerbang paramotor dari Bandara Rambele berjarak sekitar lima kilometer ke lokasi pendaratan di Lapangan Babussalam Simpang Tiga Redelong tidak luput salah sasaran mendarat.
"Pengaruh angin. Lalu aktivitas masyarakat di lapangan, cukup ramai. Kalau mau melakukan pendaratan di lapangan, terlalu berisiko kena masyarakat. Rencana saya mau (mendarat) di belakang masjid saja tadi, tapi terakhir ke lahan pertanian warga," kata Risky yang sehari-hati bertugas di Basarnas Aceh.
Menurut dia, untuk satu lagi paramotor, akan diterbangkan pada acara penutupan detik-detik peringatan proklamasi. Tapi tergantung cuaca juga, soalnya di sini sudah terlihat mendung .
Bupati Bener Meriah Sarkawi sebelumnya bertindak selaku inspektur upacara pada detik-detik peringatan ke-74 detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia berlangsung di Lapangan Babussalam Simpang Tiga Redelong, Bener Meriah.
Di akhir upacara tersebut, turut diserahkan bingkisan kepada puluhan legium veteran setempat, dan diwarnai aksi oleh sekitar 35 orang prajurit Batalyon Infanteri 114/Satria Musara Bener Meriah, Aceh.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019