Tim PABBSI Aceh kembali meraih medali di ajang Kejurnas, Pra PON dan Seleknas SEA Games, kali ini meraih tiga emas sekaligus yang berlangsung di Gedung Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/8).
Tiga medali emas tersebut dipersembahkan Surahmat yang turun di kelas spesialnya 56 kilogram melalui angkatan snatch 103 Kg, clean and jerk 140 Kg dan total angkatan 243 Kg.
Surahmat menyisihkan andalan Jawa Timur, Fauzan yang mengangkat barbel snatch 120 Kg, clean and jerk 130 Kg, total 232, sehingga harus dengan medali perak. Perunggu diraih lifter Jawa Barat, Andika dengan angkatan 90 Kg, 116 Kg dan total 206 Kg.
Baca juga: Anggaran KONI Aceh masih kurang, atlet Porwil X terancam berangkat dengan bus
Seperti diketahui pada hari pertama Kejurnas, binaragawan Aceh, Andryanto meraih medali perak di kelas plus 85 kilogram, sekaligus lolos ke PON XX/2020 di Papua.
Ketua Umum Pengprov PABBSI Aceh, Teuku Rayuan Sukma yang menghubungi wartawan melalui aplikasi WhatsApp (WA) dari Bandung, Selasa siang menyatakan rasa syukur dan kegembiraannya atas prestasi lifternya yang meraih tiga medali emas di Kejurnas sekaligus Pra PON dan Seleknas SEA Games yang digelar 17 hingga 24 Agustus.
"Alhamdulillah, Surahmat masih tetap yang terbaik di kelasnya 55 Kg sekaligus mempersembahkan medali emas pertama bagi PABBSI Aceh di event Kejurnas yang sedang berlangsung ini," ujarnya.
Baca juga: Aceh targetkan 10 besar PON 2020 Papua
Rayuan menyebutkan, bagi Surahmat event Kejurnas ini sebagai ajang Seleknas ke SEA Games, sehingga dengan prestasi meraih medali emas lifter Aceh ini terpilih masuk Timnas Indonesia menghadapi SEA Games di Manila, Filipina, Oktober 2019.
"Mudah-mudahan di SEA Games Manila nanti, Surahmat mampu mempersembahkan prestasi terbaik bagi Kontingen Indonesia," imbuh Rayuan yang juga Wakil Ketua Umum III Bidang Litbang KONI Aceh ini.
Meski terhibur atas prestasi atletnya tersebut, hanya saja Rayuan sangat menyayangkan andalan Aceh kelas 55 kilogram ini tidak dipertandingkan pada PON XX/2020.
Baca juga: Optimalkan Pelatda, KONI Aceh yakin raih hasil maksimal Pra PON XX dan Porwil X
"PON Papua mempertandingkan kelas 61 Kg. "Tuan rumah Papua tidak punya andalan di kelas 55 Kg, sehingga tidak mempertandingkan kelas tersebut," ujarnya menyesalkan.
Ia menambahkan, prestasi yang diraih Surahmat dan Andryanto makin memotivasi lifter Aceh lainnya yang akan turun bertanding untuk meraih medali sekaligus lolos ke PON Papua.
Pada Kejurnas/Pra PON/Seleknas SEA Games ini, PABBSI Aceh mengikutsertakan 12 atlet, terdiri dari lima lifter putra, lima lifter putri, satu binaragawan mengikuti Pra PON dan satu lifter, Surahmat mengikuti Seleknas SEA Games.
Melalui event prakualifikasi PON ini, PABBSI ditargetkan KONI Aceh dapat meraih tujuh tiket ke PON Papua.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Tiga medali emas tersebut dipersembahkan Surahmat yang turun di kelas spesialnya 56 kilogram melalui angkatan snatch 103 Kg, clean and jerk 140 Kg dan total angkatan 243 Kg.
Surahmat menyisihkan andalan Jawa Timur, Fauzan yang mengangkat barbel snatch 120 Kg, clean and jerk 130 Kg, total 232, sehingga harus dengan medali perak. Perunggu diraih lifter Jawa Barat, Andika dengan angkatan 90 Kg, 116 Kg dan total 206 Kg.
Baca juga: Anggaran KONI Aceh masih kurang, atlet Porwil X terancam berangkat dengan bus
Seperti diketahui pada hari pertama Kejurnas, binaragawan Aceh, Andryanto meraih medali perak di kelas plus 85 kilogram, sekaligus lolos ke PON XX/2020 di Papua.
Ketua Umum Pengprov PABBSI Aceh, Teuku Rayuan Sukma yang menghubungi wartawan melalui aplikasi WhatsApp (WA) dari Bandung, Selasa siang menyatakan rasa syukur dan kegembiraannya atas prestasi lifternya yang meraih tiga medali emas di Kejurnas sekaligus Pra PON dan Seleknas SEA Games yang digelar 17 hingga 24 Agustus.
"Alhamdulillah, Surahmat masih tetap yang terbaik di kelasnya 55 Kg sekaligus mempersembahkan medali emas pertama bagi PABBSI Aceh di event Kejurnas yang sedang berlangsung ini," ujarnya.
Baca juga: Aceh targetkan 10 besar PON 2020 Papua
Rayuan menyebutkan, bagi Surahmat event Kejurnas ini sebagai ajang Seleknas ke SEA Games, sehingga dengan prestasi meraih medali emas lifter Aceh ini terpilih masuk Timnas Indonesia menghadapi SEA Games di Manila, Filipina, Oktober 2019.
"Mudah-mudahan di SEA Games Manila nanti, Surahmat mampu mempersembahkan prestasi terbaik bagi Kontingen Indonesia," imbuh Rayuan yang juga Wakil Ketua Umum III Bidang Litbang KONI Aceh ini.
Meski terhibur atas prestasi atletnya tersebut, hanya saja Rayuan sangat menyayangkan andalan Aceh kelas 55 kilogram ini tidak dipertandingkan pada PON XX/2020.
Baca juga: Optimalkan Pelatda, KONI Aceh yakin raih hasil maksimal Pra PON XX dan Porwil X
"PON Papua mempertandingkan kelas 61 Kg. "Tuan rumah Papua tidak punya andalan di kelas 55 Kg, sehingga tidak mempertandingkan kelas tersebut," ujarnya menyesalkan.
Ia menambahkan, prestasi yang diraih Surahmat dan Andryanto makin memotivasi lifter Aceh lainnya yang akan turun bertanding untuk meraih medali sekaligus lolos ke PON Papua.
Pada Kejurnas/Pra PON/Seleknas SEA Games ini, PABBSI Aceh mengikutsertakan 12 atlet, terdiri dari lima lifter putra, lima lifter putri, satu binaragawan mengikuti Pra PON dan satu lifter, Surahmat mengikuti Seleknas SEA Games.
Melalui event prakualifikasi PON ini, PABBSI ditargetkan KONI Aceh dapat meraih tujuh tiket ke PON Papua.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019