Ribuan warga dan pegawai pemerintah memadati halaman Kantor Gubernur Riau di Pekanbaru untuk melaksanakan shalat istisqa guna memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hujan pada Rabu, saat masalah kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan makin parah.

Gubernur Riau Syamsuar, pengurus Majelis Ulama Indonesia Riau, pegawai pemerintah provinsi, serta aparat Polri dan TNI ikut melaksanakan shalat untuk memohon hujan.

"Semoga saja dengan shalat, doa kami didengar oleh Allah, dan Riau terbebas dari asap karhutla," kata Ade Iduang Iskandar, warga Pekanbaru yang ikut melaksanakan shalat istisqa.

Baca juga: 1.211 titik panas Karhutla "kepung" Sumatera

Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution mengajak warganya melaksanakan shalat istisqa berjamaah dengan harapan hujan segera turun dan meredakan kabut asap yang meliputi sebagian wilayah provinsi.

Selain doa, pemerintah sudah menjalankan berbagai upaya untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan serta mengantisipasi dampaknya.

Gubernur Syamsuar sudah menginstruksikan Dinas Kesehatan dan pemangku kepentingan terkait lain untuk mendirikan posko kesehatan serta membagikan masker guna menghindarkan warga dari gangguan kesehatan akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga: Kabut asap makin pekat hingga ganggu kesehatan

Kabut asap kebakaran hutan dan lahan membuat kualitas udara di beberapa bagian Riau memburuk.

Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Pekanbaru pada Rabu pagi mencapai angka 111, tergolong tidak sehat. Jarak pandang di kota itu juga menurun menjadi 800 hingga 1.000 meter.

Kegiatan belajar mengajar di sekolah di beberapa bagian Riau diliburkan sementara karena kualitas udara memburuk akibat asap kebakaran hutan dan lahan.


 

Pewarta: Vijay Kantaw, F Muhardi

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019