Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan varian baru SARS-COV-2, B 117, dari Inggris belum terbukti mengganggu kinerja vaksin COVID-19.
"Sejauh ini B 117 berdampak pada penyebaran virus yang lebih cepat dan bisa mengganggu kinerja tes PCR, tapi belum terbukti menimbulkan keparahan lebih dan belum terbukti mengganggu kinerja vaksin," kata dia saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Varian B 117 ditemukan di Indonesia melalui kegiatan pengurutan genom virus menyeluruh (whole genom sequencing) pada sampel virus corona penyebab COVID-19 yang bertransmisi di Indonesia.
Dari 462 WGS yang dilakukan, diidentifikasi dua kasus di antaranya mengandung varian baru asal Inggris itu.
Meskipun ditemukan varian baru, Menristek Bambang menuturkan pengembangan vaksin COVID-19 secara mandiri masih terus berjalan sesuai jadwal.
Menurut dia, tentunya pengujian kinerja bibit vaksin terhadap varian baru tersebut tetap akan dilakukan.
Dihubungi terpisah, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio menuturkan pihaknya akan memastikan terlebih dahulu pengaruh dari varian tersebut.
Penelitian lebih lanjut akan dilakukan, namun pengembangan vaksin tidak terganggu.
Eijkman menargetkan bibit vaksin Merah Putih yang dikembangkannya berbasis subunit protein rekombinan akan diserahkan kepada PT Bio Farma pada Maret 2021.
Vaksin Merah Putih penting untuk mendukung kemandirian bangsa terhadap vaksin COVID-19 dan program vaksinasi nasional.
Diberitakan, ditemukan varian baru corona penyebab COVID-19, B 117 asal Inggris di Indonesia pada pemeriksaan dua sampel virus, tepat setahun peringatan COVID-19 pada Senin (1/3) malam.
Inggris mengumumkan penemuan strain baru SARS-CoV-2 hasil mutasi dengan nama B 117 pada akhir 2020.
Varian B 117 lebih mudah menular dibandingkan dengan varian lainnya.
Menristek: Varian baru B 117 belum terbukti ganggu kinerja vaksin COVID
Selasa, 2 Maret 2021 18:57 WIB