Banda Aceh (ANTARA) - Direktur Rumah Sakit Pendidikan USK Banda Aceh Iflan Nauval menyatakan ada tiga komponen yang perlu dilakukan agar bisa hidup berdampingan dengan COVID-19.
Ketiga komponen itu adalah kesadaran masyarakat akan bahaya COVID-19. perlindungan diri dan pola hidup masyarakat yang sehat.
"Seandainya komponen tersebut sudah tercukupi, pemerintah di negara-negara Eropa memutuskan hal ini sebagai flu biasa," katanya.
Ia mengatakan di beberapa negara Eropa seperti Swedia, Denmark, Prancis, dan Italia sudah menyatakan diri dapat hidup berdampingan dengan COVID-19 karena komponen pendukung sudah tercukupi.
Selain itu, herd immunity juga harus tercapai jika ingin hidup berdampingan dengan COVID-19 yakni Vaksinasi lengkap sampai booster harus mencapai 90 persen.
“Jika semua pendukung sudah tercapai, maka COVID-19 bisa dianggap sebagai flu biasa karena gejalanya sudah tidak berat,” katanya.
Ia mengatakan jangan dianggap vaksinasi tidak ada guna, padahal orang positif COVID-19 yang sudah divaksin akan lebih ringan gejalanya dibandingkan yang belum.
Orang yang sudah mendapatkan vaksin, lalu positif COVID-19 biasanya akan sembuh dalam waktu lima hari. Sementara yang positif tapi belum vaksin, akan butuh perawatan medis lebih lanjut, sehingga vaksinasi sangat penting.
"Kalau lima hari kan sudah seperti flu biasa, asal kita tidak menularkan kepada orang lain ya, makanya ada adab bersin dan batuk. Ketika merasa flu, maka harus pakai masker," katanya.
Selanjutnya masyarakat yang memiliki komorbid juga harus sering kontrol dan mendapat pengawasan dari tenaga medis.
“Pola hidup juga menjadi komponen yang sangat berpengaruh, mulai dari menjaga gaya hidup sehat, seperti tidak merokok, menjaga pola tidur, dan rutin berolahraga. Kalau ini masih belum dipenuhi, kemungkinan juga apabila positif COVID-19 akan bergejala walaupun agak lebih ringan daripada yang belum divaksin,” katanya.