Banda Aceh (ANTARA) -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Aceh menyatakan pembiayaan sektor produktif di provinsi setempat pada Juni 2023 tumbuh lebih baik ketimbang periode yang sama pada tahun lalu.
"Pembiayaan untuk sektor produktif pada Juni 2023 tumbuh positif. Di mana Lembaga Jasa Keuangan semakin percaya diri untuk mengoptimalkan pemasaran produk dan fungsi intermediasi," kata Kepala OJK Aceh Yusri di Takengon, Minggu.
Ia menyebutkan kinerja intermediasi Bank Umum (BU) di Aceh untuk pembiayaan pada Juni 2023 sebesar Rp36,10 triliun atau tumbuh10,5 persen dibanding Juni 2022 Rp32,6 persen.
Ia merincikan pembiayaan sektor produktif tumbuh positif berdasarkan jenis penggunaan yakni untuk modal kerja pada Juni sebesar 18,32 persen dibanding bulan sebelumnya 18,07 persen) dan porsi pembiayaan investasi sebesar 12,63 persen di mana bulan sebelumnya 12,23 persen.
Kemudian pembiayaan untuk sektor UMKM juga mengalami peningkatan yakni dari 26,6 persen pada Mei menjadi 27,32 persen pada Juni.
Menurut dia peningkatan porsi pembiayaan pada sektor produktif mengakibatkan berkurangnya porsi konsumtif yakni dari 59,50 persen menjadi 58,85 persen, meski porsi tersebut masih mendominasi.
"Potensi ekonomi di Aceh masih sangat memungkinkan bagi perbankan di Aceh untuk melakukan ekspansi pembiayaan, khususnya pembiayaan korporasi," katanya.
Pihaknya optimistis dengan meningkatnya pembiayaan di sektor produktif akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu.
Baca juga: OJK: Pembiayaan perbankan di Aceh tumbuh 10 persen