Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Almuniza Kamal meminta para pelaku usaha wisata di provinsi setempat untuk mengecek kembali alamat dan kontak bisnis guna mencegah penipuan, menyusul peretasan (hack) akun google bisnis yang menimpa sejumlah penginapan di daerah itu.
"Kita minta pelaku usaha pariwisata di Aceh mengupdate kembali alamat dan kontak bisnisnya, karena saat ini sedang marak diretasnya alamat dan nomor kontak usaha," kata Almuniza Kamal di Banda Aceh, Rabu.
Pernyataan itu disampaikan menyusul terjadinya peretasan akun Google Bisnis yang menimpa sejumlah penginapan di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
Ia menjelaskan pelaku peretasan mengubah alamat dan nomor kontak yang muncul saat pencarian di google dan penginapan yang menjadi korban peretasan tersebar di Banda Aceh, Sabang, Aceh Tengah dan sejumlah daerah lainnya.
Ia mengatakan pelaku memakai nomor ponsel yang sama untuk beberapa hotel dan homestay yang ada di Banda Aceh. Selain itu. Peretas juga memberikan rekening sebuah bank bila ada yang melakukan reservasi.
Almuniza mengaku banyak mendapatkan laporan dari pelaku usaha penginapan serta agen travel dan ada beberapa pemilik penginapan mengaku alamat usaha mereka diubah para pelaku.
Menurut dia aksi tersebut menyebabkan beberapa tamu bahkan ada yang sudah mentransfer uang ke rekening yang diberikan pelaku sebagai tanda reservasi.
Almuniza berharap wisatawan yang ingin memesan penginapan untuk lebih berhati-hati dan teliti serta tidak bertransaksi jika melihat ada hal-hal yang mencurigakan.
"Silakan pesan hotel atau homestay lewat situs terpercaya atau mencari informasi melalui medsos resmi milik penginapan. Bila ragu-ragu dengan informasi yang ditampilkan, kita minta jangan lakukan transaksi apapun supaya tidak menjadi korban penipuan," kata Almuniza.