"Perkirakan kami `buyer mission` pekan lalu, memberi potensi bisnis kopi di Takengon sekitar 1,2 juta dolar AS," terang Kepala Biro Humas Kementerian Perdagangan, Marolop Nainggolan melalui telepon di Kutacane, Aceh Tenggara, Senin.
Besarnya nilai tersebut, menurut dia, karena kopi arabika gayo telah diakui kualitasnya oleh dunia internasional, sehingga ekspor kopi dari Indonesia ke Kanada mengalami tren positif.
Tercatat dalam lima tahun terakhir di mulai 2012 sampai 2016 meningkat rata-rata sebesar 10,3 persen dengan nilai 21,5 juta dolar AS per tahun.
Sedangkan di tahun ini, lanjut dia, periode Januari-Agustus ekspor kopi tercatat memiliki nilai 18,4 juta dolar AS.
"Angka ini, meningkat cukup signifikan sebesar lima juta dolar AS. Jumlah itu, jika dibandingkan periode yang sama tahun 2016," tutur Marolop.
"Buyer mission" merupakan petemuan bisnis antara pembeli dan penjual kopi gayo digelar di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah dari tanggal 13 hingga 17 November 2017.
Kelima calon pembeli potensial asal Kanada yakni "Bean North Coffee Roasting", "Cooperative Coffee", "Just Us Coffee Roaster Cooperative", "Los Beans", dan "Lenoir and Lacroix".
Mereka mengunjungi lima produsen kopi gayo seperti PT Meukat Komoditi Gayo, PT Orang Utan Lestari, Koperasi Redelong Organic, Koperasi Kopi Wanita Gayo, dan Koperasi Arinagata.
"Pasar Kanada memang menjanjikan, karena volume impor dan konsumsi kopi per kapita yang tinggi," jelas Marolop.
"Walau telah ada pencapaian cukup signifikan melalui kerja sama pengembangan usaha kopi organik lokal, tapi produsen kopi setempat dapat menciptakan kesejahteraan bagi petani kopi gayo dengan memperluas pasar ekspor yang terus tumbuh seperti di Kanada," ujarnya lagi.
Said Fauzan Baabud, Manajer Proyek Proyek kerja sama perdagangan dan investasi (TPSA) Kanada menjelaskan, pihaknya bekerja selama lima tahun bernilai 12 juta dolar AS.
Ia berkata, dana itu dibiayai Pemerintah Kanada melalui "global affairs Canada" yang dijalankan "the conference board of Canada" dengan mitra implementasi Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag.
"Tujuan keseluruhan TPSA adalah mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang lebih luas, dan mengurangi kemiskinan di Indonesia. Hal ini dilakukan melalui peningkatan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Kanada," jelas Said.