Jakarta (ANTARA) - Pelatih Brasil Tite memasukkan nama pemain Manchester City, Fernandinho, ke dalam timnas untuk menghadapi Copa America pada Jumat, tetapi tidak ada tempat bagi penyerang Spurs Lucas Moura atau gelandang Liverpool Fabinho.
Fernandinho disalahkan sejumlah kalangan karena menjadi penyebab tereliminasinya Brazil dari Piala Dunia 2014 dan 2018, tetapi ia menikmati musim Liga Inggris yang sangat baik di bawah Pep Guardiola sekaligus mempertahankan kepercayaan manajer Brazil.
"Fernandinho tahu apa yang kami harapkan, ia tahu tanggung jawabnya," kata Tite kepada wartawan, dengan mengatakan ia cukup dewasa untuk menghadapi kritik di masa lalu.
"Memilih dua gelandang bertahan antara Casemiro, Fernandinho dan Fabinho sulit," tambah Tite.
"Fabinho akan melalui momen yang hebat, itu sangat sulit ... Ketiganya bermain di level atas dan itu menyulitkan pelatih untuk memilih. Tetapi itu pekerjaan saya."
Moura, sementara itu, tersisih meskipun mencetak hat-trick yang membawa Spurs ke final Liga Champions.
Untuk lini serang, Tite memilih Neymar, David Neres, Richarlison, Roberto Firmino, Gabriel Jesus, dan Everton, salah satu dari tiga pemain berbasis domestik di susunan skuat Brazil.
"Itu adalah daftar tersulit yang harus saya kumpulkan. Saya mengalami malam tanpa tidur," kata pelatih itu.
Pelatih menolak berbicara seputar masalah disiplin Neymar atau apakah pemain Paris St-Germain itu akan mempertahankan ban kapten. Tite mengatakan dia akan berbicara dengan sang pemain secara pribadi sebelum mengumumkan keputusannya.
Neymar dilarang untuk tiga pertandingan awal bulan ini karena menabrak seorang penggemar setelah final Piala Prancis. Dia juga dilaporkan terlibat dalam pertengkaran di ruang ganti setelah memarahi rekan tim PSG.
Brasil menjadi tuan rumah Copa America antara 14 Juni dan 7 Juli, dimulai melawan Bolivia sebelum menghadapi Venezuela dan Peru. 10 negara di Amerika Selatan akan berpartisipasi, bersama dengan tamu Qatar dan Jepang.
Argentina, dengan Lionel Messi dan Sergio Aguero diharapkan bisa hadir. Mereka berharap mengakhiri paceklik trofi selama 36 tahun di kandang rival terberat mereka. Sementara Chile, juara dalam dua turnamen terakhir, bertekad mempertahankan gelar juara mereka.
Brazil juga menjadi favorit untuk turnamen yang belum pernah mereka menangkan sejak 2007. Mereka akan menggelar laga persahabatan melawan Qatar dan Honduras sebelum Copa dimulai.