Bedu Saini dan Eko Deni Saputra terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh periode 2019-2023 dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke III organisasi tersebut di Banda Aceh, Minggu (29/9).

Bedu dalam sambutan mengatakan dirinya berterimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan semua pengurus dan anggota PFI Aceh untuk menjadi nahkoda selama empat tahun mendatang.

Baca juga: Wali Kota Banda Aceh buka Pameran Foto LKBN Antara

"Ke depan kita harus bersama-sama mengurus organisasi ini dan PFI Aceh harus menjadi wadah bagi para fotografer jurnalis di Aceh. Terima kasih kawan-kawan semua," katanya.

Musda tersebut dipimpin Chaideer Mahyuddin, Heri Juanda, dan Ampelsa. Musyawarah daerah ketiga organisasi pewarta foto ini berlangsung lancar dalam suasana penuh keakraban.

Baca juga: LKBN Antara Biro Aceh gelar pameran foto

Laporan pertanggungjawaban pengurus lama, Fendra Tryshanie-Irwansyah Putra diterima tanpa syarat oleh peserta musda.

Semua pengurus dan anggota PFI Aceh sepakat untuk memilih Bedu dan Eko secara aklamasi dalam Musda PFI Aceh tersebut yang berlangsung di Sekretariat PFI Aceh, Taman Putroe Phang, Banda Aceh.

Awalnya ada dua pasangan calon yang muncul dalam Musda III PFI Aceh, yakni Bedu Saini-Eko Deni Saputra dan Hendri Abik-Rahmat Mirza. Namun, Hendri dan Rahmat Mirza mengundurkan diri dari pencalonan sebelum pemilihan.

Baca juga: Aceh Barat promosikan wisata lewat pameran foto

Pimpinan sidang Musda III PFI Aceh, Chaideer Mahyuddin mengatakan, sesuai Tata Tertib Pemilihan Ketua PFI Aceh pada pasal 8 mengatur, jika dalam pemilihan ketua hanya terdapat satu pasangan calon, maka calon tersebut langsung ditetapkan sebagai ketua dan sekretaris terpilih.

"Pada ayat 4 disebutkan, dalam hal calon ketua hanya terdapat satu pasang calon, maka calon yang bersangkutan langsung ditetapkan sebagai ketua dan sekretaris terpilih. Maka dengan ini, kami tetapkan Bedu Saini dan Eko Deni Saputra terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris PFI Aceh periode 2019-2023," katanya, sembari mengetuk palu sidang.

Untuk diketahui, Bedu Saini adalah fotografer senior Aceh yang sudah melahirkan banyak karya dengan kameranya.

Dalam perjalanan kariernya sebagai fotografer Serambi Indonesia, Bedu telah merekam rentetan sejarah Aceh dengan kameranya, mulai dari masa konflik hingga tsunami Aceh 2004 silam.

Rekam tragedi tsunami menjadi karyanya yang monumental, bahkan menjadi buku fotografi pertamanya berjudul Civilization of Ligth. Buku itu diprakarsai PFI dan Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA) dengan kurator Oscar Matulloh, 2015 silam.

Redaktur Foto Harian Serambi Indonesia ini juga mendapat penghargaan dan dinobatkan sebagai ‘Fotografer Sepanjang Masa’ (Lifetime Achievment) oleh PFI Pusat. Penghargaan itu diserahkan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada malam anugerah PFI di Gedung Pos Indonesia, Jakarta, pada 2017 lalu.

Sementara Eko Deni Saputra saat ini bertugas sebagai jurnalis Rencong Post (Indonesia Inside Network). Eko juga dikenal sebagai fotografer lapangan hijau yang sering mengabadikan momen pertandingan Persiraja Kota Banda Aceh.

Bahkan, pria asli Banda Aceh ini juga sempat menjadi fotografer olahraga di Jakarta, namun memilih kembali ke Banda Aceh.

Pewarta: Khalis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019