Banda Aceh, 15/4 (Antaraaceh) - Bank Dunia mengakhiri program Consolidating Peaceful Development in Aceh (CPDA) atau konsolidasi pembangunan damai di Aceh.

"Program sudah berakhir pada Desember 2013, penutupan program ini akan dilakukan pertengahan April," kata Social Development Specialist Bank Dunia Adrian Morel di Banda Aceh, Selasa.

Ia mengatakan, CPDA merupakan program multidonor yang dibentuk Bank Dunia yang didanai Kedutaan Besar Kerajaan Belanda dan Australian AID/DFAT. Total dana program yang dilakukan sejak Januari 2010 ini mencapai 7,5 juta dolar Amerika Serikat.

Adrian Morel menyebutkan program CPDA mempunyai tujuan memperkuat kelembagaan guna mendukung perdamaian dan pembangunan di Provinsi Aceh.

"CPDA didasarkan pada prinsip bahwa memutuskan siklus kekerasan di wilayah konflik membutuhkan dibangunnya kelembagaan yang kokoh serta memiliki legitimasi," kata dia.

Dalam menjalankan program CPDA, kata dia, pihaknya bermitra dengan sejumlah lembaga swadaya masyarakat, baik internasional, nasional, maupun lokal, termasuk dengan perguruan tinggi.

Program kemitraan ini di antaranya program analisis belanja publik. Program ini bekerja sama dengan Universitas Syiah Kuala untuk memperbaiki pengelolaan dana publik dan mengadvokasi transparansi anggaran.

Kemudian, program membangun komunitas penggiran hutan, melatih praktisi hukum dan mendirikan klinik hukum di Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Aceh Utara.

Berikutnya, program penelitian untuk membantu menyusun rencana pembangunan jangka panjang dan jangka menengah Aceh. Perencanaan ini membantu memberikan masukan kepada pemerintah daerah merencanakan pembangunannya.

"Program CPDA juga bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Aceh menyusun rencana pembangunan jangka panjang dan menengah, serta bekerja sama dalam penyusunan anggaran Pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten/kota di Aceh," kata Adrian Morel.

Pewarta:

Editor : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014