Takengon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah melakukan evaluasi pengendalian inflasi di daerah itu bersama pihak Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe dengan menggelar High Level Meeting (HLM).
"Terima kasih kami ucapkan kepada Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe Bapak Gunawan yang telah hadir membantu Pemda sebagai mitra pemerintah dalam upaya pengendalian inflasi daerah," kata T Mirzuan di Aceh Tengah, Jumat.
Ia menjelaskan kegiatan tersebut merupakan bentuk sinergisitas dan kerjasama semua pihak dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Aceh Tengah yang berkelanjutan.
Menurutnya, Aceh Tengah saat ini memiliki angka inflasi yang cukup tinggi mencapai 4,51 persen dan ditetapkan sebagai daerah sampel perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Januari 2024.
"Pada awal Januari 2024 kita telah ditetapkan sebagai daerah perhitungan inflasi bersama Aceh Tamiang. Kita miliki angka inflasi yang cukup tinggi di atas Provinsi Aceh dan nasional," ujarnya.
Mirzuan juga menuturkan Pemkab setempat melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) telah melakukan upaya-upaya kebijakan pengendalian inflasi dalam menjaga ketersediaan dan kestabilan harga bahan pokok di tahun 2023.
Upaya-upaya tersebut seperti melakukan pemantauan harga dan stok barang, menggiatkan gerakan menanam, melaksanakan operasi pasar bekerja sama dengan Bulog, sidak pasar, melakukan penyaluran cadangan pangan pemerintah, menjaga kelancaran kondisi lalulintas untuk memperlancar distribusi barang, dan melakukan kerjasama antar daerah.
"Kita tidak tinggal diam, selain tugas yang diberikan langsung oleh pemerintah pusat sebagai penjabat bupati, saya juga bertanggung jawab dalam memajukan daerah ini," ujarnya.