Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menyakini peristiwa penyerangan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto tidak akan mengganggu proses pelantikan presiden dan wakil presiden .
"Saya kira pelantikan Bapak Joko Widodo akan terus berjalan tidak akan terganggu karena peristiwa ini," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, insiden penyerangan terhadap mantan ajudan Presiden Soeharto tersebut tidak akan berpengaruh besar terhadap agenda-agenda politik nasional ke depannya.
Baca juga: Penusukan Wiranto dicurigai rekayasa, pengamat katakan perlu literasi
Baca juga: Wapres: Prosedur pengawalan menteri sudah sesuai standar
Karena, ia meyakini bangsa Indonesia jauh lebih besar dan kuat serta tidak akan kalah dengan peristiwa-peristiwa seperti penyerangan Wiranto yang menggunakan benda tajam.
Meskipun demikian, pemerintah terutama aparat keamanan diminta untuk tetap selalu siaga demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat.
"Tetapi tidak boleh juga dianggap remeh, harus menjadi bahan bagi kita bersama untuk melakukan investigasi kepada pelaku," katanya.
Baca juga: Pelaku penyerangan Wiranto dikenal jago IT
Baca juga: Wiranto ditusuk, pengamanan sudah sesuai prosedur atau kecolongan?
Lebih jauh, Emrus melihat investigasi kepada pelaku penyerangan Wiranto merupakan momen untuk menggali secara detail terkait motifnya. Hal itu akan berguna bagi pemerintah sebagai bahan evaluasi ke depannya.
Setelah itu, pihak-pihak terkait harus segera mencarikan pokok persoalan serta menyelesaikannya dengan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo membenarkan bahwa terjadi insiden penusukan oleh seorang pria terhadap Menkopolhukam Wiranto di Alun-alun Menes, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Insiden terjadi saat Wiranto bersama rombongan hendak meninggalkan Lapangan Alun-alun Menes.
Baca juga: Syahrial, pelaku penyerangan Wiranto sempat pamit ke Kalimantan jadi ABK
Baca juga: Penyerangan Wiranto, Wapres sebut radikalisme di Indonesia masih berjalan
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Saya kira pelantikan Bapak Joko Widodo akan terus berjalan tidak akan terganggu karena peristiwa ini," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, insiden penyerangan terhadap mantan ajudan Presiden Soeharto tersebut tidak akan berpengaruh besar terhadap agenda-agenda politik nasional ke depannya.
Baca juga: Penusukan Wiranto dicurigai rekayasa, pengamat katakan perlu literasi
Baca juga: Wapres: Prosedur pengawalan menteri sudah sesuai standar
Karena, ia meyakini bangsa Indonesia jauh lebih besar dan kuat serta tidak akan kalah dengan peristiwa-peristiwa seperti penyerangan Wiranto yang menggunakan benda tajam.
Meskipun demikian, pemerintah terutama aparat keamanan diminta untuk tetap selalu siaga demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat.
"Tetapi tidak boleh juga dianggap remeh, harus menjadi bahan bagi kita bersama untuk melakukan investigasi kepada pelaku," katanya.
Baca juga: Pelaku penyerangan Wiranto dikenal jago IT
Baca juga: Wiranto ditusuk, pengamanan sudah sesuai prosedur atau kecolongan?
Lebih jauh, Emrus melihat investigasi kepada pelaku penyerangan Wiranto merupakan momen untuk menggali secara detail terkait motifnya. Hal itu akan berguna bagi pemerintah sebagai bahan evaluasi ke depannya.
Setelah itu, pihak-pihak terkait harus segera mencarikan pokok persoalan serta menyelesaikannya dengan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo membenarkan bahwa terjadi insiden penusukan oleh seorang pria terhadap Menkopolhukam Wiranto di Alun-alun Menes, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Insiden terjadi saat Wiranto bersama rombongan hendak meninggalkan Lapangan Alun-alun Menes.
Baca juga: Syahrial, pelaku penyerangan Wiranto sempat pamit ke Kalimantan jadi ABK
Baca juga: Penyerangan Wiranto, Wapres sebut radikalisme di Indonesia masih berjalan
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019