Pemuda di Kabupaten Aceh Tengah diminta untuk siap menghadapi tantangan bonus demografi pada tahun 2020-2030, dimana jumlah usia produktif atau pemuda diperkirakan akan lebih banyak dari tingkatan usia lainnya.

Kepala Bidang Kepemudaan pada Disparpora Aceh Tengah, Zulfan Diara Gayo, kepada wartawan, Selasa, menuturkan bahwa secara umum Indonesia juga diperkirakan akan menghadapi tantangan yang sama, ketika jumlah pemuda lebih banyak dari tingkatan usia lainnya di rentang waktu dua tahun mendatang.

"Permasalahannya adalah apakah bonus demografi ini akan berdampak positif atau negatif," tutur Zulfan.

Menurutnya, jika hal itu terjadi maka hal yang paling dikhawatirkan adalah ada pada peluang dan kesempatan kerja bagi kalangan pemuda yang otomatis akan semakin menyempit dibandingkan dengan kebutuhan terhadap lapangan kerja.

"Kita khawatir akan berpengaruh pada tatanan kehidupan di masyarakat seperti meningkatnya angka kriminalitas disebabkan banyaknya pengangguran," kata Zulfan.

Dia menuturkan bahwa jika dianalisa dari data Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) wilayah Aceh yang dikeluarkan oleh Bappenas dan Kemenpora RI Tahun 2018, menunjukkan bahwa skor indikator peluang dan kesempatan kerja untuk pemuda di Aceh berada pada angka 20,5.

"Angka itu masih jauh di bawah rata-rata nasional, yaitu pada angka 40. Skor ini menunjukkan bahwa saat ini pemuda di wilayah Aceh lebih banyak menjadi pengangguran dari pada bekerja," ujarnya.

Zulfan menjelaskan berdasarkan Undang-Undang Kepemudaan No 40 Tahun 2009, bahwa yang disebut pemuda adalah mereka yang berada pada rentang usia 16-30 tahun.

Sedangkan data Dinas Kependudukan Aceh Tengah tahun 2018, kata dia, menunjukkan bahwa jumlah penduduk di daerah itu yang berusia 16-30 tahun (usia pemuda) sebanyak 55.155 jiwa dan di tahun 2017 sebanyak 207.289 jiwa atau 26,6 persen adalah pemuda.

"Permasalahan ini harus kita pecahkan bersama semua pihak, pemerintah, pelaku usaha, tokoh masyarakat, OKP, Ormas, LSM, dan serta DPRA dan DPRK kabupaten/kota di Aceh," tuturnya.
 

Pewarta: Kurnia Muhadi

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019