Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat tingkat angka pengangguran di Provinsi Aceh mengalami penurunan 3.000 orang, sejalan dengan peningkatan pertumbuhan lapangan kerja di daerah itu.

"Penurunan angka pengangguran ini menunjukkan pertumbuhan masyarakat kita ke arah yang lebih bagus. Jadi, masyarakat sudah mulai tumbuh ekonomi kreatifnya dan juga industri kita," kata Kepala BPS Aceh Wahyuddin di Banda Aceh, Selasa.

Dia menjelaskan, pengangguran berkurang sejak setahun terakhir ini juga sejalan dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang turun menjadi 6,20 persen pada Agustus 2019.

Sedangkan untuk angka kerja pada Agustus 2019 sekitar 2.366 orang, naik sebanyak 13 ribu orang dibandingkan Agustus 2018.

Namun kata dia, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) juga mengalami penurunan sebesar 0,88 persen.
 

"Sedangkan penduduk yang bekerja sebanyak 2.220 orang, bertambah 16 ribu orang dari Agustus 2018," katanya menjelaskan.

BPS Aceh menyebutkan bahwa jika dilihat dari tingkatan pendidikan, maka TPT untuk sekolah menengah kejuruan masih tertinggi diantara pendidikan yang lain, sebesar 10,76 persen.

Menurut dia, untuk lapangan kerja yang mengalami peningkatan terutama bidang pedagang besar dan eceran sebanyak 1,56 persen. Kemudian jasa pendidikan 0,85 persen dan administrasi pemerintahan 0,83 persen.

"Sementara lapangan kerja yang mengalami penurunan utamanya pada pertanian sebesar 2,80 persen, konstruksi 1,12 persen, serta jasa keuangan dan asuransi sebesar 0,12 persen," katanya.

Wahyuddin mengatakan Pemerintah Aceh diharapkan terus berupaya untuk mengurangi angka pengangguran di provinsi paling barat Indonesia tersebut melalui pelatihan wirausaha kepada masyarakat.

"Kalau ini terus mengalami penurunan, kemudian pertumbuhan ekonomi semakin tinggi itu akan bisa menyebabkan angka kemiskinan semakin menurun," katanya.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019