Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Ketenagakerjaan dan Mobilitas Penduduk (Disnakermobduk) Aceh menyatakan bahwa Balai Latihan Kerja (BLK) bisa menciptakan generasi muda khususnya di Aceh menjadi orang yang lebih mandiri dalam melihat peluang pekerjaan.
"Karena tidak sedikit juga peran BLK mengalihkan mereka para pencari kerja untuk bisa bekerja atau bisa berusaha mandiri," kata Kabid Pelatihan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakermobduk Aceh Qifti Reza Kesuma, di Banda Aceh, Jumat.
Dirinya mengatakan, dalam kurun waktu lima tahun terakhir BLK di Aceh terus meningkatkan pelatihan berbasis pada dunia industri yang disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga keahlian mereka bisa digunakan oleh pemberi kerja atau bisa membuka usaha sendiri.
"Dan ini sangat membantu mengurangi angka pengangguran, peran BLK mungkin termasuk garda terdepan menurunkan pengangguran di Aceh," ujarnya.
Tak hanya itu, lanjut Qifti, dalam tiga tahun terakhir ini pemerintah juga gencar mengakomodir para penyintas untuk mendapatkan pekerjaan. Seperti membantu orang yang pernah terlibat dalam jaringan terorisme memiliki kegiatan melalui instansi terkait.
"Kita akomodir mereka eks terorisme ke instansi terkait. Kemudian juga dengan BNN untuk membantu mereka yang penyintas narkoba," katanya.
Qifti mengatakan, Pemerintah Aceh melalui Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 112 Tahun 2018 telah menetapkan 18 UPTD BLK di bawah kewenangan pemerintah kabupaten/kota, yang terbagi dengan status aktif, sedang dan tidak aktif.
Dari 18 BLK tersebut, terdapat tujuh diantaranya dengan kejuruan unggulan, salah satunya BLK Bener Meriah terkait pariwisata dan processing (pengolahan).
Wilayah tengah Aceh itu memiliki nilai juga wisata agro, dan pengolahan produk dari bahan dasar kopi menjadi barang yang memiliki nilai tambah seperti roti kopi dan lainnya, sehingga nantinya mereka benar-benar mandiri dan dapat membuka usaha sendiri.
Kemudian, BLK Bireuen juga unggulan dengan otomotif, karena daerah tersebut terkenal dengan karoseri dan elektronika. Serta masih ada beberapa BLK kejuruan unggulan di daerah lainnya di Aceh.
"Jadi outcome yang diharapkan itu bukan hanya terserap ke dunia kerja, tetapi juga mampu untuk membuka perluasan kesempatan kerja," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Qifti juga menambahkan, meski banyaknya BLK kejuruan unggulan itu, tetapi sejauh ini masih sangat sedikit para pemberi kerja memanfaatkan lulusan BLK, karena itu diperlukan kerjasama lintas sektor untuk mencari solusi terhadap persoalan itu.
"Pemanfaatan BLK sekarang harus ada kolaborasi dengan lintas instansi baik vertikal maupun horizontal," demikian Qifti Reza Kesuma.
Untuk diketahui, selain UPTD BLK di bawah binaan Pemerintah Aceh yang tersebar di kabupaten/kota. Di Aceh juga memiliki Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) yang langsung berada dibawah Kemenaker RI.