Calang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya mencetus program Gelorakan Gerakan Penanaman Singkong (Geupekong) yang di pusatkan di kawasan Komplek BBU Pangan Gampong Padang, Kecamatan Setia Bakti Kabupaten setempat.
“Gerakan ini menjadi salah satu instrumen untuk mengendalikan inflasi dan meningkatkan pendapatan masyarakat kita di Aceh Jaya yang sebagian besar adalah Petani,” kata Bupati Aceh Jaya, Nurdin di Calang, Kamis.
Ia menjelaskan di lahan seluas sepuluh Hektare tersebut akan ditanam dua varietas singkong yaitu singkong untuk pembuatan keripik kemasan seperti Qtela dan pembuatan tepung Tapioka.
Menurut dia menanam singkong mungkin terlihat sederhana, cukup ditanam kemudian sekitar 2-3 bulan sudah menghasilkan buah, akan tetapi itu hanya dapat menutupi kebutuhan-kebutuhan sehari-hari.
Ia mengatakan program Geupekong berbeda dengan program biasa yaitu untuk pembuatan keripik yang setara dengan salah satu brand terkenal yang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat umum nantinya.
Menurut Nurdin, Pemkab Aceh Jaya melalui Dinas Pertanian sudah mulai berkomunikasi dengan salah satu Perusahaan Besar di Indonesia sebagai penampung untuk mengolah Singkong yang sudah dipanen menjadi keripik yang akan dipasarkan secara global.
"Varietas kedua yaitu untuk pembuatan tepung tapioka, yang perlu penanganan secara cepat," kata Pj Bupati Aceh Jaya, Nurdin.
Nurdin menyampaikan terkait dengan konsep sirkular ekonomi yang dibangun di Aceh Jaya melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan di tahun 2023 telah menyiapkan anggaran untuk membeli mesin pengolah singkong, sehingga singkong yang ada di Aceh Jaya tidak perlu lagi dikirim keluar Aceh untuk diolah demi meminimalisir biaya dan waktu.
Menurut Nurdin, kerja sama antar pemangku kepentingan sangat dibutuhkan dalam mencapai misi tersebut, di mana selama ini Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya telah melibatkan Dinas Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian serta Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan untuk berkolaborasi dalam prinsip Sirkular Ekonomi, dimana hasil buangan atau limbah dari satu kegiatan dapat dijadikan input untuk kegiatan lainnya sehingga tidak ada yang terbuang sia-sia.
“Kita berharap semua angkatan kerja di Kabupaten Aceh Jaya mempunyai pekerjaan dan mengurangi angka pengangguran karena lapangan kerja akan dibuka seluas-luasnya, kemudian Badan Usaha Milik Gampong akan kita dorong untuk menjadi holding usaha-usaha di Aceh Jaya serta mendorong usaha lokal untuk berbisnis,” katanya.