Memasuki musim pancaroba dan cuaca ekstrem di Kabupaten Aceh Tengah ternyata tidak terlalu berdampak pada gangguan kesehatan warga binaan di Rutan Kelas IIB Takengon.

Kepala Rutan Takengon Sugiyanto di Takengon, Senin mengatakan untuk penanganan kesehatan warga binaan di sana secara rutin selalu dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis setiap harinya.

"Jadi setiap hari itu ada petugas yang keliling untuk menanyakan siapa-siapa saja yang merasa sakit atau badannya gak enak, itu diharuskan untuk berobat ke Klinik Rutan," kata Sugiyanto.

Menurutnya dalam satu bulan terakhir ini para warga binaan di Rutan tersebut juga tidak terlalu bermasalah dengan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh peralihan cuaca, seperti flu, ISPA, DBD, atau diare.

"Alhamdulillah yang di Rutan ini biasa-biasanya aja, mungkin ada kena tapi sehari, paling lama dua hari, terus kembali sehat gitu. Gak ada yang sampai gak bisa ditangani di sini, dirujuk ke rumah sakit luar, tidak ada," tuturnya.

Sugiyanto menyampaikan saat ini jumlah warga binaan yang menghuni Rutan tersebut tercatat sebanyak 377 orang.

Jumlah tersebut masih membuat Rutan ini mengalami over kapasitas, karena daya tampung sebenarnya hanya untuk 113 warga binaan.

Sementara terkait gangguan kesehatan secara umum di Kabupaten Aceh Tengah akibat dampak dari musim pancaroba dan cuaca ekstrem di daerah itu, Kepala Dinas Kesehatan setempat Jayusman mengaku belum mengetahui data terkait hal itu.

"Nanti saya minta datanya dulu ya," kata Jayusman via seluler.

Pewarta: Kurnia Muhadi

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019