Harga bahan bangunan jenis batu bata merah di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) naik cukup signifikan hingga 50 persen akibat banyaknya permintaan dan minimnya pemasokan dari luar daerah.

Salah seorang warga Desa Mata Ie, Kecamatan Blangpidie, Hery Purwanto di Blangpidie, Selasa mengatakan selama ini kebutuhan batu bata merah untuk masyarakat membangun rumah di datangkan dari Kabupaten Nagan Raya.

“Dua bulan lalu saya beli batu bata merah untuk kebutuhan pembangunan rumah saya hanya sekitar Rp 400/biji. Sekarang sudah naik menjadi Rp750 sampai dengan Rp800/biji. Dua kali lipat naiknya,” katanya

Menurut Hery naiknya harga bahan bangunan jenis batu bata merah di daerah tersebut karena disebabkan tingginya permintaan dari pihak rekanan (kontraktor) untuk material pembangunan proyek kontruksi milik pemerintah.

Sedangkan pasokan batu bata merah dari kawasan Ujong Fatihah, Nagan Raya tidak begitu banyak bila di bandingkan dengan kebutuhan akhir tahun ini. Apalagi pihak kontraktor membutuhkan untuk kejar proyek kontruksi.

“Makanya saya tunda dulu pembeliannya, tunggu harga batu bata stabil baru saya pesan lagi untuk kebutuhan kelanjutan pembangunan rumah saya,” katanya.

Hery mengaku dirinya sekarang memang sangat membutuhkan bahan bangunan batu bata merah untuk melanjutkan pembangunan rumahnya di Desa Mata Ie, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Abdya.

Berhubung harganya naik signifikan mencapai 50 persen, maka proses kelanjutan pembangunan rumahnya terpaksa di tunda dulu menunggu stabilnya harga bahan bangunan jenis batu bata merah tersebut.

“Harga semen naik juga, dari Rp 55 ribu menjadi Rp60 ribu/saka. Kalau bahan bangunan lainnya seperti besi itu harganya masih stabil,” katanya.

 

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019