Musibah gempa dan tsunami memorakporandakan Aceh pada 26 Desember 2014 atau 15 tahun silam terus diperingati setiap tahun. Tidak terkecuali KWPSI.

Dalam momentum tersebut, Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) melaksanakan malam renungan musibah gempa dan tsunami Aceh 

Malam renungan dirangkai dengan kata-kata pengantar gempa dan tsunami Aceh yang juga sebagai pembawa acara Ustadz Mujjiburrizal MA. Kemudian dirangkai dengan tahlilan dan doa kepada para syuhada jurnalis dan korban musibah gempa dan tsunami Aceh.

Kegiatan dipimpin Ustadz Gamal Akhyar Lc MA dan dilanjutkan sisi akhir acara penyampaian tausiah yang dilaksanakan di Rumoh Aceh Kupi Luwak Jeulinhke, Banda Aceh, Kamis (26/12/2019).

Ustadz Gamal Akhyar dalam tausiahnya mengatakan, perjalanan konflik Aceh yang panjang dan disusul musibah dahsyat, gempa dan tsunami, akhir Desember 2004, telah menghilangkan ratusan ribu nyawa dan harta benda. 

"Gempa sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Bahkan dalam Al Quran, gempa bumi sebagai ayat-ayat Allah SWT untuk menakuti hambanya. Begitu juga dengan gerhana matahari, Allah menunjukkan tanda-tanda kekuasaan Nya. Tentu, yang Allah berikan sesuai kehendaknya," kata Ustadz Gamal Akhyar.

Gempa, tsunami atau smong, dan gerhana matahari cincin, merupakan fenomena alam yang menjadi tanda-tanda kekuasaan Allah atas sekalian alam. Semua hal tersebut bahkan telah dijelaskan dalam berbagai firman-Nya yang terkandung dalam Al Quran.

Dalam tausiahnya, Ustadz Gamal Akhyar mengatakan sengaja mengambil momentum peringatan gempa dan tsunami Aceh yang diperingati setiap tahunnya. 

Tak hanya itu, ia juga menyentil fenomena alam berupa Gerhana Matahari Cincin yang juga terjadi kemarin. "Kita baru saja melihat tanda-tanda Allah yang luar biasa. Tanda ini, kita harus mengambil ibrah terhadap kekuasaan tersebut,” kata Ustadz Gamal.

Lebih lanjut, dia mengatakan azab Allah akan datang kapan saja. Untuk itu, manusia diminta untuk waspada dan mempersiapkan bekal. Manusia, katanya, juga harus mengetahui apa yang menjadi tujuannya di muka Bumi.

Ustadz Gamal juga menyebutkan Allah akan selalu memberikan ujian terhadap manusia. Namun, ujian tersebut selalu diberikan kepada hamba-hamba yang sanggup memikulnya.

"Ketika kita dalam keadaan banyak musibah, Allah akan memberikan keajaiban. Allah akan memberikan segala kemudahan hidupnya, Allah akan memberi jalan keluar."

"Ketika Allah memberikan musibah, Allah sedang memberikan derajat kita yang lebih tinggi. Musibah itu tidak hanya yang buruk-buruk, tapi musibah itu ada yang baik-baik. Dengan musibah ini, kita dituntut untuk berlomba-lomba berbuat baik," katanya lagi.

Ustadz Gamal juga mengajak peserta pengajian KWPSI untuk ikut memetik hikmah dari peristiwa bencana alam, seperti gempa dan tsunami yang pernah terjadi di Aceh. 

Menurutnya ada beberapa hal, yang dapat menjadi renungan bagi umat Islam, di balik gempa yang terjadi tersebut.

“Allah tidak menetapkan suatu musibah kepada seseorang melainkan orang itu sanggup menghadapinya,” katanya seraya mengutip Al Quran Surat Al Baqarah Ayat 286.

Dia menyebutkan setiap suatu musibah dan kesulitan yang diberikan oleh Allah, pada akhirnya akan ada kemudahan. Seperti misalnya konflik Aceh yang berkepanjangan justru berakhir setelah daerah ini dihumbalang tsunami. 

“Innama’al ‘usri yusra. Hikmahnya dengan datangnya musibah tsunami di Aceh terciptanya perdamaian antara pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).”

Dia menyebutkan dengan datangnya bencana alam tersebut, maka menjadikan seseorang yakin akan adanya kekuatan di luar kemampuannya. Kekuatan tersebut bersifat Maha dan mampu mengatur alam sesuai dengan kehendak-Nya.

Selain itu, kata dia, gempa dan tsunami Aceh juga dapat menumbuhkan rasa takut dalam jiwa hamba-hamba-Nya sehingga mereka mampu memperbaiki diri dari segala dosa menuju jalan yang lurus. 

Tak hanya itu, gempa juga turut mengingatkan manusia bahwa adanya nikmat yang diberikan Allah SWT. Jika Bumi berguncang dalam sekejap saja, telah demikian hebat akibatnya. Lantas bagaimanakah kiranya jika Bumi diguncang sehari penuh atau sebulan.

“Semoga kita dapat mengambil hikmah dari setiap musibah yang terjadi. Amin,” pungkas Ustadz Gamal. 
 

Pewarta: Rilis KWPSI

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019