Meulaboh (ANTARA) - Seratusan masyarakat pemilik rumah bantuan nelayan korban tsunami Aceh di Kecamatan Meureubo dan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat, hingga kini belum menerima sertifikat tanah terhadap rumah bantuan yang telah dihuni.
“Masalah ini sudah berulang kali kita pertanyakan ke pemerintah daerah, sampai saat ini belum ada kejelasan sama sekali,” kata Ady Chandra, selaku Koordinator Gerakan Pejuang Rumah Tsunami Aceh Barat di Meulaboh, Selasa.
Ady Chandra mengatakan rumah bantuan yang dibangun oleh Bank Indonesia tersebut masing-masing berjumlah 75 unit di Desa Ranto Panyang, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat.
Baca juga: Kenapa nelayan Aceh dilarang melaut saat peringatan tsunami 26 Desember?
Kemudian sebanyak 70 unit dibangun di Desa Cot Seulamat, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat
Ady Chandra selaku pemilik rumah bantuan menyebutkan sebagian besar pemilik rumah bantuan korban tsunami di Kabupaten Aceh Barat, selama ini telah memiliki sertifikat rumah terhadap rumah yang telah ditempati selama ini.
Namun bagi masyarakat nelayan di Aceh Barat, hingga 19 tahun bencana alam gempa bumi dan tsunami, hingga kini belum diketahui kapan akan menerima sertifikat nya.
“Kami meminta Pemkab Aceh Barat serius memperhatikan nasib nelayan seperti kami, kami harap segera ada solusi nya,” demikian Ady Chandra.
Baca juga: Kenang korban tsunami Aceh, SBY menangis saat berziarah ke kuburan massal Siron
19 tahun tsunami, 145 pemilik rumah bantuan di Aceh Barat belum terima sertifikat
Selasa, 26 Desember 2023 12:39 WIB