Sebanyak dua ruang kelas di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Banta Ahmad ludes terbakar yang berlokasi di dekat dengan Masjid Al-Chairiah, Kota Lintang Bawah, dan pasar ikan setempat di Kota Kualasimpang, Aceh Tamiang, Ahad (19/1).
"Terbakarnya kemarin sekitar pukul 23.30 WIB, dengan kondisi terakhir baik meja, kursi, dan lemari menjadi arang di dua kelas," ujar Kepala Pelaksana BPBA, Sunawardi di Banda Aceh, Senin.
Ia mengaku, menurut informasi masyarakat setempat, api muncul dari salah satu ruangan kelas yang terbakar dan dengan cepat api membesar, sehingga membakar satu ruang kelas tepat berada di sampingnya.
Selang beberapa menit kemudian, lanjut dia, petugas pemadam kebakaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang tiba di lokasi dengan mengerahkan dua unit mobil pemadam beserta personel dan peralatan.
Seperti diketahui, SMK Banta Ahmad di Kualasimpang merupakan sekolah bersejarah karena lamanya berdiri yang mayoritas berkonstruksi kayu, dan terletak di kawasan padat penduduk di daerah berjuluk "Bumi Muda Sedia".
"Alhamdulillah, petugas kita tak butuh waktu lama untuk menjinakkan kobaran api, dan api belum sempat menjalar ke pemukiman akibat kesigapan damkar (pemadam kebakaran) Aceh Tamiang," kata dia.
Ia mengatakan, hingga kini pihaknya masih menunggu informasi tentang penyebab terjadinya kebakaran akibat dalam tahap penyelidikan oleh pihak yang berwajib.
"Alhamdulillah, tidak ada korban dalam musibah ini. Untuk penyebabnya masih tahap penyelidikan polsek setempat," tutur Sunawardi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh telah mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat di provinsi paling barat Indonesia ini untuk mewaspadai potensi kebakaran di masa peralihan cuaca dari musim hujan ke musim kemarau.
"Kami mengimbau kepada warga selalu berhati-hati dan mengantisipasi musibah kebakaran baik permukiman, lahan maupun hutan akibat terpaan angin kencang di mana peralihan ini," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Aceh, Zakaria Ahmad.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Terbakarnya kemarin sekitar pukul 23.30 WIB, dengan kondisi terakhir baik meja, kursi, dan lemari menjadi arang di dua kelas," ujar Kepala Pelaksana BPBA, Sunawardi di Banda Aceh, Senin.
Ia mengaku, menurut informasi masyarakat setempat, api muncul dari salah satu ruangan kelas yang terbakar dan dengan cepat api membesar, sehingga membakar satu ruang kelas tepat berada di sampingnya.
Selang beberapa menit kemudian, lanjut dia, petugas pemadam kebakaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang tiba di lokasi dengan mengerahkan dua unit mobil pemadam beserta personel dan peralatan.
Seperti diketahui, SMK Banta Ahmad di Kualasimpang merupakan sekolah bersejarah karena lamanya berdiri yang mayoritas berkonstruksi kayu, dan terletak di kawasan padat penduduk di daerah berjuluk "Bumi Muda Sedia".
"Alhamdulillah, petugas kita tak butuh waktu lama untuk menjinakkan kobaran api, dan api belum sempat menjalar ke pemukiman akibat kesigapan damkar (pemadam kebakaran) Aceh Tamiang," kata dia.
Ia mengatakan, hingga kini pihaknya masih menunggu informasi tentang penyebab terjadinya kebakaran akibat dalam tahap penyelidikan oleh pihak yang berwajib.
"Alhamdulillah, tidak ada korban dalam musibah ini. Untuk penyebabnya masih tahap penyelidikan polsek setempat," tutur Sunawardi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh telah mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat di provinsi paling barat Indonesia ini untuk mewaspadai potensi kebakaran di masa peralihan cuaca dari musim hujan ke musim kemarau.
"Kami mengimbau kepada warga selalu berhati-hati dan mengantisipasi musibah kebakaran baik permukiman, lahan maupun hutan akibat terpaan angin kencang di mana peralihan ini," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Aceh, Zakaria Ahmad.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020