Puluhan kepala desa, bendahara, dan pengelola kegiatan desa di Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat mendapatkan pelatihan pengelolaan dana desa oleh mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Meulaboh, untuk mencegah terjadi tindak pidana korupsi.
Pelatihan tersebut dilaksanakan di Aula Kantor Camat Woyla, Kabupaten Aceh Barat, Selasa.
"Saya sangat berterima kasih mahasiswa STIMI Meulaboh karena telah mengadakan program pelatihan tata kelola dan tata cara pengajuan dana desa untuk para kepala desa, bendahara dan operator desa," kata Bupati Aceh Barat H Ramli MS, di Meulaboh.
Menurutnya, program tersebut sangat membantu pemerintah daerah karena selama ini sebagian besar kepala desa di daerah itu, terdapat banyak kesalahan administrasi dalam mengelola dan melaporkan setiap kegiatan yang bersumber dari dana desa.
Hal ini terjadi karena tidak adanya pengetahuan dan kemampuan aparat desa dalam mengelola dana desa, sesuai dengana aturan perundang-undangan yang berlaku.
Ramli MS mengakui, akibat banyaknya kesalahan dalam mengelola dan mempertanggungjawabkan dana desa, banyak kepala desa di Aceh Barat terpaksa diberhentikan dari jabatan.
"Lebih baik diberikan bantuan dana kepada adik-adik mahasiswa untuk membuat program yang sangat membantu pemerintah daerah, karena manfaat yang akan diterima lebih besar," kata Ramli MS.
Ia juga berharap dengan adanya pelatihan tersebut para aparatur desa di Aceh Barat, agar dapat memahami tata cara pengelolaan dana desa, sehingga tidak ada lagi kepala desa, bendahara dan pengelola kegiatan desa yang terjerat hukum karena penyalahgunaan dana desa.
"Tidak masalah jika harus belajar dengan orang yang lebih muda termasuk belajar teknologi informasi, karena banyak kepala desa yang belum paham teknologi informasi,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Pelatihan tersebut dilaksanakan di Aula Kantor Camat Woyla, Kabupaten Aceh Barat, Selasa.
"Saya sangat berterima kasih mahasiswa STIMI Meulaboh karena telah mengadakan program pelatihan tata kelola dan tata cara pengajuan dana desa untuk para kepala desa, bendahara dan operator desa," kata Bupati Aceh Barat H Ramli MS, di Meulaboh.
Menurutnya, program tersebut sangat membantu pemerintah daerah karena selama ini sebagian besar kepala desa di daerah itu, terdapat banyak kesalahan administrasi dalam mengelola dan melaporkan setiap kegiatan yang bersumber dari dana desa.
Hal ini terjadi karena tidak adanya pengetahuan dan kemampuan aparat desa dalam mengelola dana desa, sesuai dengana aturan perundang-undangan yang berlaku.
Ramli MS mengakui, akibat banyaknya kesalahan dalam mengelola dan mempertanggungjawabkan dana desa, banyak kepala desa di Aceh Barat terpaksa diberhentikan dari jabatan.
"Lebih baik diberikan bantuan dana kepada adik-adik mahasiswa untuk membuat program yang sangat membantu pemerintah daerah, karena manfaat yang akan diterima lebih besar," kata Ramli MS.
Ia juga berharap dengan adanya pelatihan tersebut para aparatur desa di Aceh Barat, agar dapat memahami tata cara pengelolaan dana desa, sehingga tidak ada lagi kepala desa, bendahara dan pengelola kegiatan desa yang terjerat hukum karena penyalahgunaan dana desa.
"Tidak masalah jika harus belajar dengan orang yang lebih muda termasuk belajar teknologi informasi, karena banyak kepala desa yang belum paham teknologi informasi,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020