Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin menyerahkan penghargaan sebagai kepala daerah pelopor sertifikasi syariah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat kepada Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman di Jakarta, Sabtu (29/2) malam.

"Saya memberikan apresiasi kepada kepala daerah yang telah berhasil berinovasi, dan mendorong hadirnya pelayanan berbasis syariah di rumah sakit-rumah sakit di daerah yang dipimpinnya," kata Wapres Ma'ruf usai memberikan penghargaan secara langsung di International Islamic Healthcare, Conference and Expo (IHEX) ke-3 Tahun 2020.

Penghargaan tersebut berasal dari Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI) diberikan kepada Aminullah Usman sebagai Kepala Daerah Pelopor Sertifikasi Syariah di RSUD Meuraxa.

Wapres melanjutkan, dewasa ini muncul tren dikalangan masyarakat muslim kebutuhan paripurna, yang kaffah. Layanan ini, katanya, tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, tapi juga ketika membutuhkan layanan medis. 

"Ada kebutuhan bimbingan spiritual saat sedang dirumah sakit, bahkan saat dipenghujung ajalnya," terangnya.

Ma'ruf menjelaskan, bimbingan spiritual sangat sulit didapat dari rumah sakit biasa akibat memang belum didesain, sehingga layanan rumah sakit syariah akan menjadi alternatif memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut.

Rumah sakit dengan pelayanan berbasis syariah memiliki keunggulan tersendiri. Wapres mencontohkan, seperti menghadirkan suasana Islami, jaminan makanan halal, dan pakaian pasien dicuci sesuai dengan cara syariah.

"Jadi ada nilai tambah daripada RS konvensional, selain harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), juga mempunyai 'attitude value' yang mampu menerapkan cita rasa Islami atau syariah dalam pelayanannya," jelas Wapres.

Wapres berharap, dengan pelayanan berbasis syariah, RS dapat memberi kententraman dan ketenangan dalam perawatan karena dibarengi dengan pengobatan dan bimbingan spritual kepada pasien.

Wali Kota Aminullah usai menerima penghargaan menyampaikan rasa syukurnya. Katanya, sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam, sudah seharusnya pelayanan di RS Meuraxa harus sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Ia menceritakan, sejak tahun 2018 RS Meuraxa sudah mengajukan diri menjadi RS syariah yang harus melalui beberapa tahapan harus disiapkan, seperti menyiapkan struktur RS mewajibkan adanya dewan pengawas.

"Saat ini, kita memiliki tiga dewan pengawas yang kompeten yang sesuai dengan disiplin ilmu," ungkap dia.

Wali kota juga membenahi keuangan RS kebanggaan masyarakat Banda Aceh ini, termasuk semua akad dan transaksi keuangan digunakan sesuai dengan sistem syariah.

Selain itu, pelayanan gizi dan pencucuian pakaian pasien sudah bersertifikat dari MPU Aceh. "Pelayanan yang kita berikan sudah terkonsep dalan pelayanan Islami, ada juga beberapa tambahan lagi dari MUKISI yang kita terapkan," ungkap Aminullah.

"Dengan semua yang telah dijalankan tersebut, Alhamdulillah hari ini kita berhasil mendapatkan penghargaan sebagai RS yang pelayanannya berbasis syariah. Status RS Meuraxa sebagai RS bersyariah akan terus dipertahankan. Dan MUKISI sebagai Lembaga Pembina RS Syariah di Indonesia akan terus mendampingi. Semoga RS Meuraxa menjadi lebih baik kedepannya dan terus mendapatkan kepercayaan masyarakat," ujar Aminullah.

Ia juga menyampaikan RS Meuraxa kedepan akan dikembangkan sebagai rumah sakit pengembangan pendidikan dengan konsep mengikat kerja sama lembaga pendidikan, seperti universitas dan perguruan tinggi. 

"Di RS ini nantinya akan menyelenggarakan pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang pendidikan profesi kedokteran dan pendidikan tenaga kesehatan lainnya," tutup wali kota Banda Aceh.
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020