Bank Aceh Syariah menyerahkan bantuan satu unit tangki pengolahan hand sanitizer ke Atsiri Research Centre (ARC) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh dalam upaya meningkatkan produksi.
“Penyerahan tangki pengelohan ini untuk meningatkan produksi dan membantu ketersediaan hand sanitizer dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19,” kata Direktur Dana dan Jasa PT Bank Aceh Syariah, Amal Hasan di Banda Aceh Aceh, Rabu.
Penyerahan tersebut dilakukan langsung oleh dirinya dan turut didampingi Kepala Divisi Corporate Secretary, Muslim AR yang diterima oleh Wakil Rektor I Unsyiah, Prof Marwan serta didampingi Kepala ARC Unsyiah, Dr Syaifullah Muhammad di Gedung ARC.
Ia menjelaskan bantuan yang diberikan tersebut merupakan bagian dari komitmen kesepakatan kerja sama yang sudah disepakati sebelumnya antara Bank Aceh Syariah dan ARC Unsyiah, guna membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan hand sanitizer ditengah wabah virus corona ini.
Ia mengatakan Bank Aceh Syariah milik Pemerintah Daerah yang notabenenya juga milik rakyat Aceh tentu mempunyai tanggung jawab sosial.
“Bank Aceh Syariah di seluruh daerah juga melakukan kegiatan untuk membantu masyarakat agar tercipta keamanan dan kenyamanan,” katanya.
Amal berharap bantuan yang diserahkan tersebut dapat memproduksi hand sanitizer dalam jumlah yang banyak, sehingga berdampak langsung ke masyarakat ditengah kebutuhannya yang meningkat saat ini.
Menurut dia Dengan adanya produksi massal nantinya, kabupaten/kota yang kesulitan memperoleh hand sanitizer juga bisa langsung menghubungi ARC Unsyiah.
Kepala ARC Unsyiah, Syaifullah Muhammad mengatakan sebelumnya pihaknya memproduksi dalam kapasitas kecil dengan alat pencampur sekitar 8-10 liter yang kemudian diaduk dengan komposisi sesuai anjuran WHO yaitu etanol, akuades, hydrogen peroksida dan minyak nilam yang sudah difraksinasi di ARC, sehingga menghasilkan hand sanitizer yang cukup baik untuk digunakan.
“Dengan adanya bantuan alat peralatan dari Bank Aceh, kami merasa sangat terbantu karena sekali produksi bisa sampai 500 liter. Jika sebelumnya 10 liter kini menjadi 500 liter, dan kita sudah menggunakan mesin untuk mengaduk secara otomatis. Setiap produksi 500 liter itu bisa menghasilkan 5.000 botol hand sanitizer ukuran 100 mililiter,” katanya.
Ia mengatakan dengan adanya tangki tersebut pihaknya dapat memenuhi permintaan hand sanitizer di Aceh.
“Bagi masyarakat yang memerlukannya bisa langsung ke Gedung ARC Unsyiah tersedia dalam kemasan 5 liter, 500 mililiter, 100 mililiter, 60 dan 40 mililiter,” katanya.
Sementara untuk harga yang ditawarkan seperti ukuran 100 mililiter sebesar Rp 80.000/botol.
“Harga yang kami ditawarkan ini standar dibanding dengan harga di pasaran yang tujuan agar hand sanitizer ini dapat dijangkau oleh semua kalangan,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
“Penyerahan tangki pengelohan ini untuk meningatkan produksi dan membantu ketersediaan hand sanitizer dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19,” kata Direktur Dana dan Jasa PT Bank Aceh Syariah, Amal Hasan di Banda Aceh Aceh, Rabu.
Penyerahan tersebut dilakukan langsung oleh dirinya dan turut didampingi Kepala Divisi Corporate Secretary, Muslim AR yang diterima oleh Wakil Rektor I Unsyiah, Prof Marwan serta didampingi Kepala ARC Unsyiah, Dr Syaifullah Muhammad di Gedung ARC.
Ia menjelaskan bantuan yang diberikan tersebut merupakan bagian dari komitmen kesepakatan kerja sama yang sudah disepakati sebelumnya antara Bank Aceh Syariah dan ARC Unsyiah, guna membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan hand sanitizer ditengah wabah virus corona ini.
Ia mengatakan Bank Aceh Syariah milik Pemerintah Daerah yang notabenenya juga milik rakyat Aceh tentu mempunyai tanggung jawab sosial.
“Bank Aceh Syariah di seluruh daerah juga melakukan kegiatan untuk membantu masyarakat agar tercipta keamanan dan kenyamanan,” katanya.
Amal berharap bantuan yang diserahkan tersebut dapat memproduksi hand sanitizer dalam jumlah yang banyak, sehingga berdampak langsung ke masyarakat ditengah kebutuhannya yang meningkat saat ini.
Menurut dia Dengan adanya produksi massal nantinya, kabupaten/kota yang kesulitan memperoleh hand sanitizer juga bisa langsung menghubungi ARC Unsyiah.
Kepala ARC Unsyiah, Syaifullah Muhammad mengatakan sebelumnya pihaknya memproduksi dalam kapasitas kecil dengan alat pencampur sekitar 8-10 liter yang kemudian diaduk dengan komposisi sesuai anjuran WHO yaitu etanol, akuades, hydrogen peroksida dan minyak nilam yang sudah difraksinasi di ARC, sehingga menghasilkan hand sanitizer yang cukup baik untuk digunakan.
“Dengan adanya bantuan alat peralatan dari Bank Aceh, kami merasa sangat terbantu karena sekali produksi bisa sampai 500 liter. Jika sebelumnya 10 liter kini menjadi 500 liter, dan kita sudah menggunakan mesin untuk mengaduk secara otomatis. Setiap produksi 500 liter itu bisa menghasilkan 5.000 botol hand sanitizer ukuran 100 mililiter,” katanya.
Ia mengatakan dengan adanya tangki tersebut pihaknya dapat memenuhi permintaan hand sanitizer di Aceh.
“Bagi masyarakat yang memerlukannya bisa langsung ke Gedung ARC Unsyiah tersedia dalam kemasan 5 liter, 500 mililiter, 100 mililiter, 60 dan 40 mililiter,” katanya.
Sementara untuk harga yang ditawarkan seperti ukuran 100 mililiter sebesar Rp 80.000/botol.
“Harga yang kami ditawarkan ini standar dibanding dengan harga di pasaran yang tujuan agar hand sanitizer ini dapat dijangkau oleh semua kalangan,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020