Harga tomat di Kabupaten Bener Meriah terus anjlok hingga Rp800 perkilogram, sehingga membuat para petani di daerah berhawa dingin itu menderita kerugian besar karena tak mampu mengembalikan modal tanam.

Bahkan banyak diantara petani yang membiarkan begitu saja tomat membusuk di batangnya setelah tidak lagi dipanen.

Baca juga: Redam lonjakan harga, Mendag sidak pabrik gula

"Harga murah Rp800 per kilo, tapi juga tidak ada yang tampung. Jadi untuk apa dipanen. Ya pasrah aja busuk di batang," kata Mahmuddin salah seorang petani di Bener Meriah, Rabu.

Menurutnya harga tomat terus anjlok sejak awal April dengan harga jual tertinggi Rp1000 per kilogram.

Baca juga: Harga emas hari ini turun Rp17.000 per gram

Namun harga tersebut terus mengalami penurunan hingga diangka Rp800 per kilogramnya.

"Bahkan ada yang hanya berani nampung Rp600 perkilo, karena jarang yang beli," ujarnya.

Sementara menurut Mahmuddin harga tomat di daerah lain di Aceh diketahui masih relatif tinggi di banding Bener Meriah.

Ia sendiri merasa heran kenapa harga jual tomat di daerah itu bisa anjlok sedangkan di beberapa daerah lain masih berkisar Rp6.000 sampai Rp8.000 per kilogram.

"Di Banda Aceh harganya kalau gak salah Rp8.000 perkilogram, memang itu bukan harga dari petani. Daerah lain informasinya juga sama, harga masih tinggi antara Rp6.000 sampai Rp8.000," sebut Mahmuddin.

Pewarta: Kurnia Muhadi

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020