Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Aceh Barat, Muhammadi SPd I meminta agar kasus dugaan penghinaan warga Meulaboh melalui konten video Youtube, agar dapat diselesaikan secara adat sesuai dengan kekhususan yang dimiliki oleh masyarakat Aceh.

“Secara etika mereka (pembuat konten) sudah bersalah karena tindakan mereka melukai hati dan perasaan masyarakat Aceh Barat, namun sebagai sesama saudara muslim, hal yang paling baik adalah saling memaafkan,” kata Muhammadi di Meulaboh, Sabtu.

Menurutnya, persoalan tersebut dinilai tidak perlu dibesar-besarkan karena dikhawatirkan akan menimbulkan persoalan baru di masyarakat Aceh Barat dan Nagan Raya.

Mengingat Kabupaten Nagan Raya lahir dari pemekaran Kabupaten Aceh Barat dan banyak warga Nagan Raya yang berdomisili di Meulaboh.

Selain itu, ia juga mengharapkan agar persoalan tersebut dapat diselesaikan oleh kedua pemerintah daerah, dalam hal ini Pemkab Aceh Barat dan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, termasuk dari lembaga adat seperti Majelis Adat Aceh (MAA) kedua kabupaten.
 
“Kita tidak menginginkan permasalahan ini sampai ke meja hijau (pengadilan). Saya berharap masalah ini dapat menjadi pembelajaran kepada semua pihak, agar ke depan jika berkreativitas, tidak menyinggung perasaan orang lain,” kata Muhammadi menegaskan.

Ia juga berharap pemerintah daerah juga harus ikut serta melakukan pembinaan terhadap pelaku seni dan kreator Youtube, sehingga konten yang akan dihasilkan oleh pegiat media sosial dapat lebih mendidik, islami, serta menjadi bahan pembelajaran positif di masyarakat khususnya generasi muda, ujarnya.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020