Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyatakan, sebanyak 12 rumah di kawasan padat penduduk ludes terbakar yang terletak di dua gampong (desa), Kota Langsa, Aceh, Ahad (12/4) pukul 20.35 WIB.

"Terjadi kebakaran pemukiman malam tadi di dua dusun, yakni Garuda (Desa Pondok Pabrik), dan Cendana (Desa Seulalah Baro) di Langsa Lama," ucap Kepala Pelaksana BPBA Sunawardi di Banda Aceh, Senin.

Ia menjelaskan, ke-12 rumah semi permanen tersebut hangus terbakar akibat terletak pada dua dusun saling bertetangga, yakni tujuh unit rumah di antaranya Dusun Garuda, dan lima rumah di Dusun Cendana.

Baca juga: Sejumlah warung kopi di Aceh Barat mulai terapkan social distancing

Walau masyarakat setempat banyak yang ikut memadamkan api menggunakan peralatan seadanya, namun akses jalan yang sempit mengakibatkan masing-masing rumah dalam kondisi rusak parah.

Akibat peristiwa ini, lanjut dia, total ada 21 keluarga dengan jumlah 71 orang menjadi korban terdampak, dan terpaksa mengungsi ke tempat tetangga atau kerabat terdekat dan keluarga.

Baca juga: Warga Abdya kecewa, Pemerintah Aceh batalkan pembangunan jembatan Krueng Teukuh

"Alhamdulillah, korban jiwa nihil. Tapi 71 orang mengungsi. Akses menuju lokasi terbakar sulit, sehingga damkar (pemadam kebakaran) kami baru bisa benar-benar memadamkan api dini hari tadi pukul 00.11 WIB," tuturnya.

Meski akses jalan sempit, ia mengaku, akan tetapi Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Langsa mengerahkan 9 unit damkar, di antaranya 4 unit merupakan bantuan BPBD Aceh Tamiang dan BPBD Aceh Timur, 5 unit mobil tangki pemasok air, dan 2 unit mobil "water canon" milik Polres Kota Langsa.

Baca juga: Usai direhab, Mushalla di Kantor Bupati Aceh Barat semakin indah

"Dugaan sementara api berasal dari bakaran sampah yang merambat ke rumah warga di Dusun Garuda. Tetapi penyebab kebakaran ini, masih dalam penyelidikan pihak berwajib setempat," ujar dia.

Pihaknya sedang menghitung angka kerugian yang diderita dari terbakarnya 12 unit rumah pada dua dusun di dua desa, Kecamatan Langsa Lama. "Kami belum, karena masih dihitung," tutur Sunawardi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, hujan berpotensi melanda wilayah barat-selatan Aceh akibat penguapan air laut terutama dari Samudera Hindia yang diperkirakan berlangsung hingga pekan ini.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Blang Bintang Aceh, Zakaria Ahmad, mengatakan, wilayah lainnya meliputi utara-timur dan tengah berpotensi dilanda hujan ringan, seperti Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, Lhokseumawe, Langsa, dan Aceh Tamiang.

Meski demikian, lanjut dia, wilayah di provinsi paling barat Indonesia tersebut belum bisa dikategorikan aman dari bahaya kebakaran hutan dan lahan, terutama di utara-timur dan tengah yang merupakan daerah dataran tinggi.

"Untuk di Aceh, masih kurang aman dari bahaya kebakaran. Masih ada potensinya. Kami minta instansi terkait tetap waspadai kebakaran hutan dan lahan, dan juga angin kencang," ujar Zakaria.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020