Sejumlah pasien yang akan berobat ke Poli Zaitun (Poli Kejiwaan) di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat sepanjang Senin siang mengeluh karena poli layanan kesehatan ditutup dengan alasan tidak tersedia obat-obatan.

"Saya sudah kehabisan obat, karena obat yang kami perlukan tidak dijual di apotek di Meulaboh, saya tidak tahu harus beli dimana obatnya," kata Muna (bukan nama sebenarnya), warga Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, kepada ANTARA di Meulaboh, Senin.

Menurutnya, obat-obatan yang ia perlukan tersebut memang harus diperoleh dengan cara mendapatkan resep dari dokter ahli kejiwaan di rumah sakit.

Karena tanpa resep dokter, obat yang dibutuhkan oleh pasien tidak bisa dibeli atau diberikan oleh pihak apotek, tanpa ada resep dari dokter.

Ia juga mengaku kebingungan karena obat yang ia butuhkan tersebut tidak boleh berhenti dikonsumsi, untuk mengobati penyakit yang ia derita.

"Saya kebingungan, obat ini memang tidak boleh berhenti minumnya. Tapi, malah obatnya sekarang tidak ada," kata Muna dengan raut wajah bingung bercampur sedih.

Tidak hanya dirinya yang merasakan keluhan tersebut, sejumlah pasien yang berobat ke Poli Zaitun di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh yang berasal dari Kabupaten Nagan Raya, juga terpaksa pulang karena poli layanan kesehatan yang mereka datangi ditutup.

Sementara itu, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Susi Maulhusna yang berusaha dikonfirmasi ANTARA melalui saluran telepon miliknya tidak bersedia memberikan keterangan pers.

Bahkan upaya konfirmasi yang dilakukan melalui pesan singkat melalui aplikasi Whatsapp juga tidak ia balas, meski pesan konfirmasi ke telepon pintar miliknya sudah dibaca, namun tidak mendapatkan balasan apa pun.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020