Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Aceh (DPRA) Teuku Raja Keumangan meminta Pemerintah Aceh agar memantau para pelajar dan mahasiwa asal Aceh yang belajar di luar negeri, terutama negara-negara yang juga sedang menghadapi musibah COVID-19, seperti Mesir dan negara Arab lainya.
“Sebagaimana kita ketahui, ada putera-puteri asal Aceh yang saat ini sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Menurut informasi yang saya peroleh, ada sekitar 500 orang lebih mahasiswa asal Aceh ada di Mesir saat ini, dan mereka membutuhkan perhatian kita semua,” kata Teuku Raja Keumangan di Suka Makmue, Senin.
Ia meminta Pemerintah Aceh agar segera membentuk unit khusus yang yang bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Mesir dan KBRI di negara lainnya, agar para mahasiwa yang masih berada di luar negeri dapat terpantau dengan dengan baik.
Bahkan jika diperluka, pemerintah daerah juga harus mengirimkan bantuan kepada para mahasiswa di luar negeri, agar menjamin kebutuhan hidup selama masa pandemi.
Pemerintah Aceh melalui kementerian luar negeri, kata Teuku Raja Keumangan, juga harus memastikan mahasiswa Aceh dalam kondisi baik, ditengah wabah COVID-19 saat para mahasiswa jauh dari keluarga.
“Otoritas terkait tentunya harus mengambil langkah langkah strategis menyangkut dengan nasib mahasiswa dan pelajar asal Aceh, yang sedang menuntut ilmu di luar negeri,” kata Teuku Raja Keuamangan menambahkan.
Jika memang harus dipulangkan karena tidak mungkin bertahan, kata dia, maka Pemerintah Aceh harus memikirkan skema penjemputan.
Menurutnya, dalam menghadapi COVID-19, di beberapa negara dunia memberlakukan aturan yang sangat ketat terhadap protokol kesehatan dan keselamatan dalam menghadapi wabah yang kini menjadi pandemi.
Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama antar pemerintah untuk menangangi nasib mahasiswa asal Aceh yang saat ini sedang menempuh studi di luar negeri, agar dipastikan keselamatan dan kesehatan mereka selama berada di luar negeri, harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
“Sebagaimana kita ketahui, ada putera-puteri asal Aceh yang saat ini sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Menurut informasi yang saya peroleh, ada sekitar 500 orang lebih mahasiswa asal Aceh ada di Mesir saat ini, dan mereka membutuhkan perhatian kita semua,” kata Teuku Raja Keumangan di Suka Makmue, Senin.
Ia meminta Pemerintah Aceh agar segera membentuk unit khusus yang yang bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Mesir dan KBRI di negara lainnya, agar para mahasiwa yang masih berada di luar negeri dapat terpantau dengan dengan baik.
Bahkan jika diperluka, pemerintah daerah juga harus mengirimkan bantuan kepada para mahasiswa di luar negeri, agar menjamin kebutuhan hidup selama masa pandemi.
Pemerintah Aceh melalui kementerian luar negeri, kata Teuku Raja Keumangan, juga harus memastikan mahasiswa Aceh dalam kondisi baik, ditengah wabah COVID-19 saat para mahasiswa jauh dari keluarga.
“Otoritas terkait tentunya harus mengambil langkah langkah strategis menyangkut dengan nasib mahasiswa dan pelajar asal Aceh, yang sedang menuntut ilmu di luar negeri,” kata Teuku Raja Keuamangan menambahkan.
Jika memang harus dipulangkan karena tidak mungkin bertahan, kata dia, maka Pemerintah Aceh harus memikirkan skema penjemputan.
Menurutnya, dalam menghadapi COVID-19, di beberapa negara dunia memberlakukan aturan yang sangat ketat terhadap protokol kesehatan dan keselamatan dalam menghadapi wabah yang kini menjadi pandemi.
Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama antar pemerintah untuk menangangi nasib mahasiswa asal Aceh yang saat ini sedang menempuh studi di luar negeri, agar dipastikan keselamatan dan kesehatan mereka selama berada di luar negeri, harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020